Wednesday, March 18, 2009

Elegi Menggapai Hakekat Senin

Oleh: Marsigit

Q: Ini hari apa?
A: Senin
Q: Apakah senin itu hari?
A: Bisa ya bisa bukan
Q: Kenapa senin bukan hari.
A: Senin itu cuma kumpulan huruf s, e, n, i, n
Q: Bilamana senin itu hari?
A: Bila senin menunjuk hari
Q: Tetapi apakah senin selalu menunjuk hari?
A: Belum tentu.
Q: Mengapa?
A: Tetanggaku ada juga yang bernama senin.
Q: Ada berapa senin itu?
A: Bisa satu bisa banyak
Q: Bilamana senin itu satu?
A: Senin itu satu jika bersatu.
Q: Bilamana senin itu banyak?
A: Jika dia tercerai-berai.
Q: Apakah kita bisa membagi senin?
A: Senin bisa dibagi menjadi dua yaitu se dan nin
Q: Apakah ada cara lain membagi senin?
A: Senin bisa dibagi menjadi sen dan in.
Q: Apakah ada cara lain membagi senin?
A: Senin dapat dibagi menjadi siang dan malam.
Q: Apakah ada cara lain membagi senin?
A: Senin dapat dibagi menjadi pagi dan sore.
Q: Ada berapa senin itu?
A: Bisa satu bisa empat.
Q: Bilamana senin itu satu?
A: Senin itu satu jika kita hanya punya satu minggu.
Q: Bilamana senin itu empat?
A: Bilamana kita mempunyai empat minggu.
Q: Kapan senin itu?
A: Bisa sebelum bisa sesudah.
Q: Kapan senin itu sebelum?
A: Senin itu sebelum selasa.
Q: Kapan senin itu sesudah?
A: Senin itu sesudah minggu.
Q: Dimanakah senin itu?
A: Bisa di sini bisa di sana.
Q: Apa senin yang di sini?
A: Senin yang di sini adalah senin yang sedang aku tulis.
Q: Apa senin yang ada di sana?
A: Senin yang ada di sana adalah senin yang tertera di kalender.
Q: Dimanakah senin itu.
A: Dia selalu di awal.
Q: Senin itu di awal apa?
A: Senin itu di awal minggu.
Q: Apakah senin itu?
A: Bisa bahasa bisa logika.
Q: Apa yang dimaksud senin sebagai bahasa itu?
A: Senin itu adalah kata benda.
Q: Apakah senin sebagai bahasa itu?
A: Senin terdiri dari huruf hidup e dan i.
Q: Apakah senin sebagai bahasa itu?
A: Senin terdiri dari huruf mati s dan n.
Q: Apakah senin sebagai logika itu?
A: Senin adalah lambang bagi satu
Q: Apakah senin sebagai logika itu?
A: Senin terdiri dari 5 huruf.
Q: Apakah senin itu?
A: Dia salah satu dari puasaku.
Q: Apakah puasamu yang lain?
A: Puasaku yang lain adalah Kamis.
Q: Apakah bentuk dari senin itu?
A: Bentuk senin bisa lugas, bisa terbalik dan bisa berubah.
Q: Bentuk lugas dari senin itu apa?
A: Bentuk lugas dari senin adalah senin.
Q: Apakah bentuk terbalik dari senin itu?
A: Bentuk terbalik dari senin adalah nines.
Q: Apakah bentuk berubah daro senin itu.
A: Bentuk berubah dari senin bisa saja nyenin.
Q: Apakah nama lain dari senin itu?
A: Jawanya senin itu sukra.
Q: Apakah nama lain dari senin itu?
A: Inggrisnya senin adalah monday.
Q: Apa bedanya senin dan minggu?
A: Tidak lazim menyebut satu senin, yang lazim adalah satu minggu.
Q: Apakah senin itu suatu subyek?
A: Senin itu bisa merupakan subyek.
Q: Bilamana senin dikatakan subyek?
A: Senin dikatakan subyek jika dia menentukan selasa.
Q: Bilamana senin dikatakan obyek?
A: Senin dikatakan suatu obyek jika dia ditentukan oleh minggu.
Q: Apakah senin malam=malam senin?
A: Saya mulai bingung.
Q: Mengapa bingung?
A: Seni malam tidak sama dengan malam senin, tetapi...
Q: Tetapi apa?
A: Tetapi senin malam=malam senin itu kalimat yang salah.
Q: Kenapa senin malam = malam senin merupakan kalimat salah?
A: Karena mencampuradukan lambang matematika dengan kalimat biasa.
Q: Di manakah senin itu?
A: Senin bisa di luar pikiranmu, bisa di dalam pikiranmu.
Q: Apakah fungsi senin itu?
A: Bisa konotatif bisa denotatif.
Q: Apa yang dimaksud senin berfungsi denotatif.
A: Senin berfungsi denotatif jika dia setelah minggu dan sebelum selasa.
Q: Apa yang dimaksud senin konotatif itu.
A: Senin konotatif artinya mulai bekerja.
Q: Apa kesalahan senin itu?
A: Senin salah jika ditulis seniin, senen, seninn, seeniin, dst.
Q: Apakah harga senin itu?
A: Senin sangat berharga karena dia hari lahirku.
Q: Apakah ruginya senin?
A: Ruginya senin kalau aku sakit tidak masuk kerja.
Q: Apakah ritualnya senin itu?
A: Senin kliwonan ada kegiatan pengajian.
Q: Apakah sosialnya senin itu?
A: Senin sore ada acara arisan.
Q: Kenapa engkau selalu bisa menjawab pertanyaanku?
A: Aku adalah pengetahuanku.
Q: Dimanakah domisilimu?
A: Didasar gunung es.
Q: Gunung es yang mana?
A: Gunung es senin.

13 comments:

c@sEy_05301244102 said...

Assalam...

Pak...apakah senin itu berharga karena dikatakan sebagai hari lahirku saja,,,adakah yang lain?
misal senin sangat berharga karena dia hari keberuntunganku.Karena aku mendapat undian berhadiah senilai 10juta rupiah,misalnya.....

_Kesi Rusdiana_

Tegar said...

jadi semua objek pikiran saya tentang sesuatu(contohnya senin) bisa saya tuangkan semua sesuai dengan ilmu saya untuk manggapai suatu hakekat sesuatu (contohnya senen). tapi apa fungsi hati kita dalam menggapai hakekat tersebut, sedangkan semua hakekat sudah dituangkan oleh ilmu(pikiran kita) pak?

Iwan Tegar Mandiri

anggit_Riyanto said...

"..."

sebuah ilmu yang kosong tetapi isi.

terimakasih pak,
bisa dipahami

MEINA berlianti said...

Assalamu'alaikum....

setelah saya membaca elegi menggapai hakekat senin saya menjadi semakin yakin FILSAFAT adalah olah pikir atau buah pikiran si subyek terhadap sebuah obyek.

kalau begitu, boleh-boleh saja saya mengatakan SENIN adalah hari dimana saya kuliah FILSAFAT PENDIDIKAN.



"MEINA BERLIANTI 06301241054"

Yulida Ekawati said...

Setelah saya membaca Elegi Bapak yaitu Elegi menggapai hakekat senin, saya setuju bahwa sebuah kata tidak bias bermakna satu. Tetapi sangat banyak bahkan tak hingga. Seperti yang tertulis dalam elegi bapak bahwa senin bisa bermakna luas. Karena biasanya banyak orang yang mengartikan senin hanyalah sebuah hari ataupun susunan huruf yang terdiri dari s-e-n-i-n, dan masih banyak lagi anggapan orang mengenai senin.
Menurut saya, ilmu juga bias seperti senin. Sekecil apapun ilmu yang kita dapat kita dapat maka sangat berpengaruh besar apabila kita bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan. Selain itu ilmu juga berfungsi seperti fungsi senin, yaitu berfungsi konotatif dan denotative.
terimakasih

Marsigit said...

Kesi, Tegar, Anggit dan Yulida

Inilah kesaksianku, bahwa ketika aku berusaha menggapai hakekat dengan pikiranku, maka fungsi hatiku adalah sebagai wadahnya. Tiadalah suatu isi mempunyai makna jika tidak ada wadahnya. Maka pikiranku adalah isi dan hatiku adalah wadah.

Yulida Ekawati said...

terimakasih bapak. Akan saya gunakan pikiranku sebagai isi dan hatiku adalah sebagai wadah untuk menggapai gunung es

c@sEy_05301244102 said...

Jika aku mengisi otak dengan keraguan dan ketidakpercayaan terhadap kemampuanku untuk meraih sesuatu,maka auto-sugesti akan membawaku ke dalam alam bawah sadarku yang pelan-pelan tapi pasti menggiringku memasuki jurang kegagalan.Akan tetapi sebaliknya,jika aku memenuhi otak dan pikiranku (Isiku) ini dengan self-confidence yang kuat maka prinsip auto-sugesti akan membawa keyakinanku ini dan membentuknya sebagai pola pikiranku yang dominan dan akan membantuku mengatasi masalah sehingga aku bisa menggapai hakekat/mencapai puncak gunung esku,,,,,
Betul tidak Pak??
terimakasih.

_Kesi Rusdiana D_
05301244102

Dr. Marsigit, M.A said...

Kesi Rusdiana
Jika engka merasa bisa mengisi otak dirimu, maka sebenarnya engkau telah memperlakukan dirimu sebagai subyek sekaligus obyek pada waktu yang sama. Maka tiadalah sebetul-betulnya manusia dapat mengerjakan hal yang demikian itu. Menurut pandanganku maka yang benar adalah engkau berusaha memperoleh pengalaman dan memahami obyek pikiranmu, menggunakan pikiranmu. Jadi pikiranmu itu sebenar-benarnya adalah subyekmu. Sebenar-benar ancaman jika engkau menganggap pikiranmu itu sebagi obyek. Kecuali hal demikian engkau lakukan bagi dimensimu yang lebih tinggi. Maka renungkanlah ungkapanku yang terakhir tadi bagimu.

Dr. Marsigit, M.A said...

Masih untuk Kesi Rosdiana
Padahal aku tahu bahwa pikiranku itu sebenarnya adalah obyek dari hatiku.

haris fadilah said...

sepotong istilah,kata atau sejenis ungkapan memiliki arti yang sangat banyak tergantung kita melihat dari sudut yang mana.Begitu juga dengan kita melihat suatu permasalahan dari sudut pandang mana kita melihatnya dan bagaimana kita seharusnya untuk menyelesaikannya..

AGUNG WAHYUDI said...

senin adalah sebuah kata
terdiri 5 huruf
senin dapt di rubah jadi makan
jadi minum,tidur,dunia,as,sesmua,semu dll
senin adalh pelambngan dari orang yang pertama menentukan waktu itu dengan nama senin. seni itu kiasan kata
tak ada makna tapi tersembunyi sejuta bahkan lebih bahasa makna
senin adalh tentuan dari sebuag waktu
senin adalah senin
tak dapat di jelaskan tetapi ada
seperti variabel yang mewakili sebuah makna.

apa senin dapat di rubah jadi agung
jika saya yang menentukan penamaan hari?

Dr. Marsigit, M.A said...

Agung W
Itulah sebenar-benar berpikir merdeka. Maka engkau dapat secara merdeka memikirkan asumsimu, definisimu, teoremamu, dan sistem ilmumu dan sistem matematikamu. Itu ula yang dilakukan pendahulu-pendahulumu. Kemudian apakah orang lain bersedia membaca dan memahamimu itu urusan lain. Setidak-tidaknya itulah dirimu itu, termasuk misalnya engkau sebut senin sebagai agung, minggu sebagai ... dst. Mengenai manfaat itu juga urusan yang lainnya.