Tuesday, April 28, 2009

Elegi Obrolan Filsafat ke Dua

Oleh Marsigit
(Elegi ini khusus untuk olah pikir filsafat dan tidak digunakan untuk referensi pembelajaran matematika)

Q: Apakah yang disebut sama itu?
A: Sulit dijelaskan
Q: Apakah 2 + 3 sama dengan 5
A: Belum tentu
Q: Mengapa 2 + 3 belum tentu 5?
A: Mungkin 2+3 sama dengan 5.
Q: Mengapa masih mungkin?
A: Harus engkau buktikan dulu bahwa 2+3 memang sama dengan 5.
Q: Aku tunjukkan 2 jariku, kemudian 3 jariku, maka aku dapat menyebutkan bahwa 2 jariku ditambah 3 jariku sama dengan 5 jariku.
A: Kapan?
Q: Lha tadi.
A: Belum tentu nanti juga demikian.
Q: Lha bagaimana engkau membuktikannya?
A: Bagiku 2 + 3 itu berbeda dengan 5
Q: Baik apakah 5 sama dengan 5?
A: Ternyata tidak.
Q: Mengapa 5 tidak sama dengan 5?
A: Aku menemukan dua macam 5, yaitu 5 pertama dan 5 kedua.
Q: Apa bedanya 5 pertama dan 5 kedua?
A: 5 pertama aku ucapkan lebih dulu, sedangkan 5 kedua aku ucapkan kemudian.
Q: Apa bedanya 5 diucapkan dahulu dan 5 diucapkan kemudian?
A: Jelas berbeda, jika aku bisa mengucapkan 5 lebih dulu, dan aku bisa mengucapkan 5 kemudian, itu pertanda bahwa aku telah menemukan dua macam 5.
Q: Apakah 2+3 sama dengan 3+2
A: Apalagi yang ini. Jelas 2 + 3 tidak sama dengan 3 + 2.
Q: Mengapa?
A: Aku menyebut 2 lebih dulu pada 2+3, sedangkan aku menyebut 3 lebih dulu pada 3+2.
Q: Kalau begitu dirimu itu siapa?
A: Aku tidak tahu.
Q: Namamu siapa?
A: Aku ragu-ragu.
Q: Biasanya orang menyebut dirimu siapa?
A: Pernah aku dipanggil sebagai Antah-Brantah.
Q: Apakah Antah-Brantah itu dirimu?
A: Belum tentu.
Q: Kenapa belum tentu?
A: Karena mungkin ada orang lain yang mempunyai nama Antah-Brantah.
Q: Apakah dirimu itu Antah-Brantah?
A: Aku ragu-ragu.
Q: Kenapa engkau ragu-ragu?
A: Aku tidak dapat menunjuk diriku.
Q: Lha, aku ini bicara dengan siapa?
A: Mungkin dengan Antah-Brantah
Q: Dirimu itu dimana?
A: Saya tidak dapat menunjuknya.
Q: Kenapa engkau tidak dapat menunjuk dirimu?
A: Kelihatannya diriku itu bergerak.
Q: Apa maksudmu bahwa dirimu bergerak.
A: Diriku yang tadi ternyata berlainan dengan diriku yang sekarang.
Q: Dirimu yang sekarang itu di mana?
A: Aku tidak dapat menunjuk diriku yang sekarang karena kelihatannya aku bergerak.
Q: Engkau itu bergerak ke mana?
A: Belum selesai aku menunjuk diriku yang sekarang ternyata diriku telah berubah menjadi diriku yang tadi.
Q: Lalu siapa namamu? Bukankah namamu itu Antah-Brantah?
A: Aku merasa namaku kurang cermat.
Q: Kenapa engkau menganggap namamu kurang cermat?
A: Aku yang dulu, sekarang dan yang akan datang disamaratakan sebagai Antah-Brantah?
Q: Apakah engkau akan mengganti namamu?
A: Tidak. Aku hanya akan menambah saja namaku dengan keterangan tambahan, sehingga namaku menjadi Antah-Brantah Relatif.
Q: Apakah engkau sudah puas dengan namamu itu?
A: Belum. Namaku itu juga belum spesifik. Maka jika boleh aku akan lengkapi namaku sehingga namaku menjadi Antah-Brantah Relatif Terhadap Ruang dan Waktu.
Q: Apakah engkau sudah puas dengan namamu itu?
A: Belum. Ternyata aku tidak pernah bisa memiliki namaku itu.
Q: Kenapa?
A: Karena ternyata namaku tidak pernah bisa menunjuk siapa sebenarnya diriku.
Q: Kalau begitu apakah fungsi nama itu?
A: Tiadalah sebenarnya manusia itu sama dengan namanya.
Q: Apa maksudmu?
A: Manusia itu hanya berusaha menggapai namanya masing-masing. Sebenar-benar dan setinggi-tinggi nama adalah nama absolut. Itulah nama Tuhan Allah SWT.

16 comments:

Luthfiana Fatmawati said...

Itulah filsafat...
Walau terkadang atau bahkan sering kita untuk dapat memahami apa yang dibicarakan dalam filsafat, namun jika mampu menangkap apa makna/ilmu yang terkandung di dalamnya, Insya Alloh akan bermanfaat.

Sedangkan yang saya tangkap dari elegi ini adalah bahwasanya ke-absolut-an itu hanyalah milik Alloh SWT,yang Maha Menguasai Segalanya,termasuk ruang dan waktu. Oleh karena itu, Dia tidak akan berubah oleh ruang dan waktu.

Benarkah seperti itu,pak?

isti_hardiyanti said...

segala sesuatu itu bisa berbeda, tergantung dari sudut pandang mana kita memandangnya.
dan semua bisa berubah dalam hitungan detik.
yang tidak pernah berubah hanyalah ALLah SWT karena Allah bersifat kekal..
semoga kita bisa menyikapi segala perubahan dengan baik.Amin...

Ika Septiana said...

Elegi ini menjelaskan bahwa segala yang ada di dunia ini adalah relatif terhadap ruang dan waktu. Kecuali Allah SWT yang Maha Absolut dengan sifat - sifatnya termasuk terhadap ruang dan waktu.
Lalu, bagaimanakah sebaiknya cara kita untuk menyikapi hal tersebut dalam kehidupan sehari - hari??

Achira said...

Itulah yang di sebut olah pikir....
Segala sesuatu bisa berubah , tergantung bagaimana kita memikirkannya....walau memang terkadang hal itu bertentangan dengan logika awal kita namun bila kita pikirkan lebih lanjut ternyata ada benarnya juga...itulah kebenaran relatif.
Karena kebenaran yang ada didunia ini tidak ada yang absolut kecuali kebenaran dari Allah SWT....

Dr. Marsigit, M.A said...

Untuk semuanya...saya menyaksikan kesaksianmu. Sedangkan untuk menghadapi perubahan, maka laksanakan perubahan itu. Agar dapat memperoleh maknanya maka terjemah dan diterjemahkanlah dirimu itu.

dewiervianita_philosphy said...

setelah saya membaca filsafat ini..
memang segala sesuatu yang ada di dunia ini sifatnya tidak abadi atau tidak pasti karena setiap individu memaknai berbeda-beda.Semua bisa berubah atau tidak menentu tetapi hanya Allah SWT yang sifatnya absolut atau kekal.
Mungkin seperti itukah pak?Saya mohon keterangannya jika salah.trmksh

Dewi Ervianita
07301244045
p.mat r 06

ARIF MU'NANDA'R said...

kita akui bersama bahwa kemutlakan Dzat milik Tuhan semata. namun demikian kita tetap di amanahi untuk bermakrifatul insan. itulah usaha kita untuk sekedar mengenali diri (dan bukan sekedar penamaan/label diri). karena jika kita dah kenali diri,kita lebih memahami posisi kehambaan kita, meski kita tak pernah sampai pada hakekat dari makrifatul insan itu sendiri.

Nina Agustyaningrum said...

Sebelumnya saya minta maaf pak karena belum membuat tugas..
InsyaAllah akan segera saya selesaikan..

dalam elegi obrolan filsafat yang ke dua ini yang dapat saya ambil adalah bahwa sebenar - benarnya dalam setiap waktu selalu terjadi perubahan.tidak ada yang tetap di dunia ini kecuali Allah dan semua sifat - sifatNya..

haris fadilah said...

2+3=5
Apakah 2+3=5?
Belum tentu,apakah 5 sama dengan 5?
2+3 mungkin juga 5,apakah jawaban 5 itu hanya asumsi kita saja bahwa jawaban 2+3=5
Apakah setiap manusia hidup berdasar asumsi-asumsinya saja atau semua orang hidup terikat dan bergantung kepada pengetahuan atau persepsinya sendiri itulah disebut kebenaran.Tetapi pengetahuan atau persepsi itu sesuatu yang samar bisa juga dikatakan kebenaran itu hanya sebuah illusi.Semua orang hidup dalam asumsi.Apakah seperti itu pak?(itu yang terlintas dalam benak saya)

Tri Ratnaningsih said...

Assalamu’alaikum
Setelah membaca elegi ini : apakah dapat di artikan bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat relative kecuali ALLAH SWT ? seperti halnya tidak ada yang abadi kecuali Allah yang maha kekal.
Terimakasih
Wassalamu’alaikum

ERVINTA DEWI said...

asalamualaikum...

Sebagaimana yang telah saya coba pelajari mengenai hakekat kebenaran itu dalam blog saya dan obrolan filsafat yang sebelumnya juga, bahwa sesungguhnya kebenaran yang dilakuklan manusia itu hanya sebuah pendekatan dan kesepakatan yang bisa berubah seiring dengan perkembangan iptek. Sehingga Apalah yang kita pikirkan ini, kita ketahui ini sejatinya masih sangat sempit karena masih banyak sudut pandang yang ada, sementara kita seringkali sudah berada pada mitos kita terhadap kebenaran apa yang kita pikirkan. karena sesungguhnya kebenaran yang absolut dan ilmu yang sempurna hanyalah milik ALLAH SWT semata. kita sebagai manusia hendaklah berupaya membuka hati dan pikiran kita, janganlah berpikiran sempit dan tidak bisa menerima pandangan atau argumen orang lain, karena perlu kita sadari belumlah tentu argumen kita yang benar...

Dr. Marsigit, M.A said...

Ervinta...good...itulah kesepakatan. Maka matematika agar tak terbantahkan memerlukan kesepakatan atau langkah awal atau aksioma. Jika tidak demikian maka kita tidak mempunyai dasar untuk mengatakan bahwa 2 + 3 sama dengan 5. Itulah cobaanku terhadap dirimu semua, seberapa jauh engkau merespon elegi ini. Aku melihat sebagian dari anda terkejut, tak percaya bahkan tak setuju dengan obrolan filsafat. Itulah berpikir. Maka aku tidak dapat mengatakan bahwa 2+3 sama dengan 5, kecuali aku bisa membuktikannya. Bacalah teorema Peano, maka setelah itu engkau dapat mengatakan bahwa 2+3 = 5, itulah kepastianmu. Jadi bahwa matematika itu adalah PASTI itu sebetulnya jika engkau telah membuktikannya. Sedangkan jika engkau belum membuktikannya maka KEPASTIAN MATEMATIKA itu adalah MITOS belaka. Itulah pemberontakanku terhadap engkau semua yang menganggap bahwa matematika itu PASTI tanpa terlebih dulu membuktikannya. Padahal logosku masih mengatakan banyak yang lain misalnya bahwa matematika adalah KONSISTEN, TUNGGAL, BERMANFAAT, itu semua adalah mitos-mitos sebelum engkau membuktikannya.

Dr. Marsigit, M.A said...

Untuk Haris ...jawabannya seperti jawaban saya ke Ervinta. Demikian juga untuk yang lain, cermatilah jawaban saya pada Ervinta itu.

Dini Wirianti, S.Pd::Graduate student::LTA::09706251003 said...

2+3 belum tentu 5..... 2 ikan ditambah 3 roti tidak sama dengan 5 ikan dan juga bukan 5 roti.
Manusia hanyalah hamba sahaya yang penuh ketidakpastian dan keraguan.
Tuhan adalah absolut dan segala kepastian ada pada-Nya.

vivin riyani (lt kls a) said...

Vivin Riyani
PPS LT A (09706251017)
Elegi obrolan filsafat
Ass. Sebenarnya saya masih bungung tentang berfilsafat pak saya sudah banyak membaca elegi2 bapak tapi saya jarang langsung kasih komentar karena saya bingung apa sebenarnya yang mau saya komentari, dari sekian elegi bapak saya paling tertarik dengan elegi obrolan filsafat ini. Seberapa dekatkah hubungan filsafat dengan agama karena didlm elegi ini banyak sekali dikaitkan dengan agama. Saya punya contoh yang sederhana, ada diskusi antara si A dan B.
A: berapa 3X4?
B: bisa 1000 bs juga 1200
Logikanya dalam matematika 3X4=12 tp tukang cetak foto 3X4=1000 bs juga 1200 apa ini sudah bisa disebut berfilsafat???

obrolan said...

Really great and interesting post, and nice work!! You do an excellent job! Thanks for posting.