Friday, December 26, 2008

Indikator Guru Matematika yang Profesional

Oleh : Marsigit
(Dirangkum dari berbagai sumber)
1. Memanfaatkan dan mengembangkan lingkungan belajar matematika
2. Mengembangkan sumber-sumber belajar matematika
3. Melibatkan siwa dalam kegiatan apersepsi pembelajaran matematika
4. Berhasil mempromosikan motivasi siswa belajar matematika
5. Mengembangkan pembelajaran matematika secara klasikal
6. Mengembangkan pembelajaran matematika secara diskusi kelompok
7. Mengembangkan pembelajaran matematika dalam pelayanan individu
8. Menghubungkan matematika dengan keperluan lain dalam mata pelajaran lain
9. Mengembangkan sturktur pbm matematika
10. Mengembangkan skenario interaksi pbm matematika
11. Mengembangkan skenario pencapaian kompetensi matematika
12. Mengembangkan skenario kegiatan matematika siswa
13. Mengembangkan penilaian berbasis kelas
14. Melakukan kegiatan refleksi pbm matematika
15. Meneliti pbm matematika yang diselenggarakannya
16. Menjadi pengembang kurikulum matematika sekaligus silabusnya
17. Mengembangkan media pembelajaran matematika
18. Mengembangkan alat peraga matematika
19. Mampu menyusun buku text pelajaran matematika
20. Mampu mengembangkan berbagai macam LKS
21. Menyelenggarakan pbm matematika berdasarkan suatu teori baik metode maupun teori belajar siswa
22. Melakukan refleksi pbm matematika
23. Mampu memanfaatkan dan mengembangkan ICT untuk pbm matematika misalnya pemenfaatan BLOG
24. Melakukan inovasi pbm matematika secara kontinue dan konsisten
25. Mengembangkan pelayanan terhadap kebutuhan belajar matematika siswa termasuk kesulitan-kesulitannya.
26. Mampu bekerjasama dengansesama guru dalam memperbaiki pbm matematikanya
27. Mampu mengkomunikasikan problematika pbm matematika kepada orang lain.
28. Secara ikhlas dan terbuka menerima kritik dan saran dai orang lain tentang kekurangan dalam menyelenggarakan pbm matematika.
29. Selalu berusaha menjadi inisiator atau orang terdepan dalam mengembangkan pbm matematika yang inovatif.
30. Memandang bahwa kagiatan mengajar juga merupakan bagian dari mengisi dan mengamalkan ibadahnya.
31. Merasa bertanggungjawab dan konsisten kepada semua level kepentingan, mulai diri sendiri, siswa, teman guru, sekolah, Kepala Sekolah, dst.
32. Mampu menulis karya-karya atau artikel di penerbitan, koran, majalah atau jurnal mengenai aspek pengembangan pbm matematika yang diselenggarakannya.
33. Aktif mengikuti kegiatan-kegiatan MGMP, seminar, lokakarya dan lesson study bidang pbm matematika.
34. Terlibat aktif di sekolah dalam bidang pengembangan pbm matematika
35. Kegiatan mengajar matematika menjadi kegiatan dan prioritas utamanya
36. Menguasai konten matematika
37. Menyadari dan mampu mengimplementasikan pbm matematika pada tataran kualitas yang lebih tinggi (kualitas ke dua)

21 comments:

Mulyati said...

Apa harus memenuhi semua kriteria Pak, untuk menjadi guru profesional. Gimana kalau hanya memenuhi beberapa item saja? Kalau harus semuanya rasanya kok tidak ada guru yang profesional ya...

Anonymous said...

Waduh!, banyak banget ya pak ya, syarat untuk jadi guru yang profesional, kalau aku mungkin belum ada 20% syarat yang terpenuhi. tapi paling tidak sekarang ada usaha menuju kearah sana dengan mengikuti sertifikasi guru jalur pendidikan di UNY, dengan bimbingan pak Marsigit mudah-mudahan bisa jadi guru yang benar-benar profesional, bukan sekedar dapat sertifikat.

ACH FAO ZIE said...

Memang pak, untuk menjadi guru profesional tentunya ada berbagai indikator yang mesti diupayakan, apalagi oleh guru - guru yang telah atau akan memperoleh sertifikat profesional guru. Tentunya semua indikator tersebut tidak dapat langsung dipenuhi, tetapi melalui proses yang kontinu disertai kemauan guru untuk mampu melakukan perubahan dalam dirinya dan kegiatannya. Tidaklah semudah membalik telapak tangan untuk mengubah karakter guru yang telah lama diberi gelar "Pahlawan tanpa tanda jasa" menjadi guru yang memang berkomitmen untuk pengembangan pendidikan secara menyeluruh. Semoga indikator tersebut dapat menjadi acuan bagi guru matematika untuk terus mengembangkan potensi dirinya menjadi guru matematika yang profesional.Amiin.

Achmad Agus S, S.Pd. said...

Menurut saya gambarannya begini lho. Selama ikan berenangnya didalam kolam, berati ia menjiwai betul habitatnya.tidak perlu diminum semua tuh airnya.
Identiknya , selama kita mengajarnya tidak keluar dari indikator keprofesionalan, ya kita tetap disebut sebagai guru profesional. Sayangnya kita ini masih terlalu sering keluar dari indikator tersebut. jadinya ya.... tahu sendiri lah.

PRASETYO said...

idealnya memang gitu pak seorang guru yang profesional itu. tapi realita yang ada tidak seperti yang diharapkan banyak guru yang belum mampu memenuhi syarat ciri-ciri tersebut.nah ini yang menjadi masalah yang harus pak marsigit bersama kami peserta sertifikasi pendidikan dan semua guru pada umumnya coba pecahkan bersama. gimana pak ada ide lagi setelah bp/ibu mahir ngeblog, tahu dikit filsafat ,dll????

Iwan Sumantri said...

Setelah saya baca satu demi satu indikator Guru Matematika yang profesional, saya berintrofeksi diri, apa bisa saya jadi guru profesional?? Tapi saya berupaya satu demi satu indikator tersebut untuk dijalankan dan direfleksikan dalam kegiatan dalam dunia pendidikan, insya Allah bapak salah satu insvirator untuk saya menuju guru yang profesional!! Doakan saja Pak kami semua guru-guru indonesia !!

Budiharjono said...
This comment has been removed by the author.
Budiharjono said...
This comment has been removed by the author.
Budiharjono said...

Walaupun banyak indikator menjadi guru matematika yang profesional, tapi Insya Allah bisa didekati jika kita bermuara ke Indikator no 30 yaitu memandang bahwa kagiatan mengajar juga merupakan bagian dari mengisi dan mengamalkan ibadahnya, ditambah dengan cara selalu berusaha meningkatkan kecerdasan Intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dan akhirnya ke kecerdasan ruhaniah (transcendental intelligece) .

Agus supranto,S.Pd said...

Untuk menjadi guru matematika yang ideal, yang menjadi dambaan peserta didik mungkin harus memiliki ciri-ciri guru profesional tersebut. Serentetan ciri tersebut berjalan selaras, dan hanya akan terwujud apabila guru mempunyai falsafah hidup yang ihklas, " hanya memberi tak harap kembali".Memberi fasilitas, memberikan pelayanan, memberikan apa yang diperlukan peserta didik agar dapat belajar sampai berhasil, memberi,....dan memberikan,.... !

mintarjospd said...

Dari 37 macam indikator guru matematika yang profesional, pengalaman saya yang paling sulit adalah andikator nomor 4 yaitu mempromosikan motivasi siswa belajar matematika, namun sekarang ini setelah saya ketemu dengan pak marsigit sedikit-demi sedikit mulai ada solusi bagaimana mempromosikan motivasi itu, slah satunya adalah dengan inovative learning yang banyak yang saya dapat dari pak Marsigit, terima kasih ya Pak semoga semoga Ilmu yang Bapak Desiminasikan kami menjadi "Yantaubih" sehingga semoga menjadi amal jariah

Melly Andriani said...

kayak belum semua kriteria saya lakukan, tapi saya punya keinginan untuk menjadi guru yang profesional

dIE_wanasaba said...

Berdasarkan indikator-indikator yang Bapak sampaikan tersebut,saya memiliki pertanyaan yang belum bisa sepenuhnya saya jawab sendiri. "Bagaimana menyikapi atau memberikan indikator-indikator keberhasilan guru terutama untuk guru-guru yang ada di pelosok-pelosok yang notabene-nya sangat awam dengan berbagai jenis media termasuk perkembangan tentang pendidikan kita". Dengan pertanyaan ini,bukan berarti kesalahan/kekurangan dalam pembelajaran bukan berarti berasal dari guru sepenuhnya. Akan tetapi paling tidak dengan terjawabnya pertanyaan ini,minimal dapat tersebar sampai kepada para guru yang masih awam dengan teknologi. Karenanya mohon kiranya dapat kita sama-sama pecahkan sekecil apapun hal yang nantinya dapat menjadi besar.

dIE_wanasaba said...

satu hal yang terlupakan terkait dengan masalah yang sedang saya angkat untuk penyelesaian studi di UNY. Mohon kiranya dapat dibantu tentang Refrensi dan teori tentang alat peraga tradisional yang terkait dengan pembelajaran matematika. terima kasih.

Dr. Marsigit, M.A said...

Tanggapan untut Math_Wanasaba. Saya ingin tahu nama Bapak sesungguhnya dan programnya apa? Apakah sudah pernah mengajar dimana? Terimakasih (Marsigit)

dIE_wanasaba said...

Terima kasih, Bapak telah memberikan tanggapan. Berikut biodata saya :
Nama : Ahmad Rasidi
NIM : 07709251015
Pendidikan : PPs Pascasarjana UNY
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Penelitian : Keefektifan Penggunaan Alat Peraga Tradisional Pada Pembelajaran Matematika Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar.

Tentang pengalaman mengajar terutama pada sekolah dasar dan sekolah menengah masih belum banyak. Akan tetapi lebih banyak bertatap muka dengan siswa pada jalur ekstrakurikuler sekolah.
Demikian hal ini saya sampaikan dan atas perhatian dan bantuan Bapak, saya pribadi menyampaikan terima kasih banyak.

Anonymous said...

Indikator itu Dalam bahasa ilmu ushul fiqh adalah penyebutan ma'na sebagian yang kalau salah satu saja kita masuk pada beberpa indikator yang disebutkan itu atau sebagianya kita suda mencukupi sebagai guru yang profesional, apabila kita sungguh-sungguh sesuai apa yang di sifati oleh indikator tersebut, apalagi semuanya, Wah.. bagus tuh kalau begitu.

mufarikhin said...

waduh banget banget.......
realitanya kok masih banyak guru yang sudah lolos sertifikasi akan tetapi tidak mencerminkan hal yang demikian?
on my opinion, item 26, 28, 30 merupakan aspek spiritual dan menjadi pangkal dari semuanya. Karena itu perlu ditingkatkan aspek spiritual guru antara lain dengan cara falsafati. Untuk apa diberi tunjangan profesi kalau kerjanya so so aja...

http://binerstudyclub. Blogspot.com said...

Wow....luar biasa, saya jadi merasa kecil dan jauh dari yang namanya guru profesional(menurut indikator tersebut). Tapi baiklah saya sependapat dengan Bapak hanya saja saya ingin usul pada Bapak yang mempunyai akses pada para pembuat kebijakan pendidikan untuk lebih memberikan (lagi) perhatian, dorongan, kesempatan, fasilitas dan ruang gerak yang cukup bagi guru untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya.
(Supriyono, guru SMPN 8 Yogyakarta)

Marsigit said...

Ass Pak Pri..akses pada para pembuat kebijakan pendidikan untuk lebih memberikan (lagi) perhatian, dorongan, kesempatan, fasilitas dan ruang gerak yang cukup bagi guru untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya...itu adalah wadah. Sedangkan isinya adalah kompetensi kita masing-masing sebagai guru. Bacalah elegi menggapai wadah dan isi. Amiiin.

Anonymous said...

Terlalau banyak indikator--ciri khas Indonesia [tapi susah mencapainya]. Apa tidak bisa dirangkum Pak secara sederhana dan masuk akal untuk dicapai?