Sunday, December 7, 2008

GURU SEBAGAI PENELITI

Oleh : Marsigit
Penelitian oleh guru bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian oleh guru dapat dilakukan menggunakan studi kasus atau lebih memfokuskan dan merefleksikan siatuasi pembelajaran oleh guru yang sudah berpengalaman. Dalam penelitian ini, guru sebagai seorang peneliti, terlibat dalam aktivitas kelas dalam refleksi gaya mengajarnya.
Namun, secara rinci terdapat beberapa penekanan yang berbeda dalam penelitian yang dilakukan oleh guru. Seorang guru peneliti dapat melakukan penelitian kelas untuk menganalisis dan meningkatkan aspek gaya mengajarnya. Guru lain dapat melakukannya untuk mempelajari ketrampilan mengajar tertentu untuk siswa dengan kemampuan tertentu. Guru yang lainnya lagi dapat menyelidiki aspek penggunaan model-model pembelajaran.
Alasan mengapa seorang guru perlu meneliti di kelas pembelajarannya misal karena alasan: a. Profesionalisme, b. Inovasi pendidikan, c. Filsafat pendidikan. Asumsi agar seorang guru mampu menyelenggarakan penelitian di kelasnya, antara lain adalah: a. Guru yang bersifat terbuka cenderung lebih mudah menerima pembaharuan, b. Guru yang bersifat terbuka lebih mudah menerima saran/kritik.c. Guru yang bersifat terbuka lebih mudah melakukan penelitian.d. Guru yang bersifat terbuka lebih mampu merefleksikan gaya mengajarnya.e. Guru yang bersifat terbuka lebih toleran terhadap siswa dan koleganya.f. Kegiatan penelitian melatih guru bersifat terbuka.
Kegiatan penelitan yang dilakukan oleh seorang guru dapat meliputi :• Identifikasi masalah, • Klarifikasi masalah, • Identifikasi konteks, • Penjelasan fakta, • Menetapkan langkah-langkah, • Mengembangkan langkah-langkah
Adapun asumsi lain yang harus dipenuhi agar seorang guru mampu mengadakan penelitian kegiatan pembelajarannya adalah : a. Mengajar adalah pekerjaan utama guru, b. Pengumpulan data tidak terlalu banyak menyita waktu guru, c. Metode dan pendekatan penelitian dipilih yang tepat, d. Permasalahan penelitian harus merupakan bagian dari permasalahan mengajarnya, e. Memperhatikan system yang melingkupinya, f. Memerlukan iklim yang menunjang. g. Kepastian follow up.
Penelitian yang dilakukan oleh seorang guru tidak harus dimulai dengan merumuskan masalah. Yang diperlukan adalah sikap guru peneliti yang merasa perlu mengadakan perbaikkan. Pengembangan fokus dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan :a. Apa yang terjadi dalam pembelajaran sekarang ? b. Pada aspek mana saya guru merasa terdapat masalah ?c. Apa yang dapat guru lakukan terhadap masalah tersebut? Secara lebih khusus, penelitian yang dilakukan oleh guru dapat dimulai dari pernyataan-pernyataan berikut :
• Saya ingin memperbaiki tentang ....
• Beberapa rekan guru menyoroti tentang ...
• Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah situasi ?
• Saya merasa terganngu oleh ...
• Saya mempunyai gagasan untuk mencobanya di kelas.
• Bagaimana ketrampilan ini ... diterapkan di.... kepada ...?
• dst.
Fokus dapat diarahkan kepada sibelajar dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan :
• Apa yang telah dan sedang dikerjakan siswa ?
• Apa yang telah mereka palajari ?
• Seberapa manfaatkah yang telah mereka pelajari ?
• Apa yang telah saya lakukan untuk mereka ?
• Apa yang telah saya pelajari dan saya persiapkan untuk mereka ?
• Apa yang akan saya lakukan sekarang ?
Adapun para guru MTs Matematika dari DEPAG yang sedang menempuh program S2 Matematika UGM Angkatan 2007, menyatakan bahwa kebanyakan kendala yang dihadapi para guru dalam melakukan penelitian pembelajaannya adalah sebagai berikut:
1. Terbatasnya kemampuan guru dibidang penelitian
2. Terlalu sedikitnya waktu untuk melakukan penelitian
3. Keterbatasan dana penelitian
4. Keterbatasan alat dan sarana penelitian
5. Kurang jelasnya follow up hasil penelitian
6. Keadaan sekolah yang belum kondusif untuk melakukan penelitian
7. Penelitian belum merupakan kebutuhan
Menanggapi masalah yang dihadapi oleh para guru di atas, maka penulis mempunyai pandangan sebagai berikut:
1. Bahwa hendaknya "penelitian" dipahami sebagai hakekat mencari tahu.
2. Meniru definisi dari seorang profesor dari Jepang, bahwa "Alat Peraga" atau "Media Pembelajaran" dapat di definisikan sebagai "kreativitas guru", maka tentunya saya juga boleh bependapat bahwa "penelitian kependidikan" sebetulnya adalah juga kreativitas guru?
3. Maka berkaitan dengan masalah fasilitas penelitian dan biayanya, dapat dikembalikan kepada refleksi guru masing-masing.
4. Berkaitan dengan perasaan kurang mampu untuk meneliti, maka para guru dapat belajar melakukan penelitian dari guru yang lain melalui Lesson Study atau dengan cara mengikuti workshop atau seminar.
5. Di atas itu semua, maka memanglah penelitian pendidikan di kelas belumlah menjadi kebutuhan guru selama guru belum melakukan revitalisasi paradigma pembelajarannya.
6. Salah satu paradigma pembelajaran yang sangat penting adalah bahwa" pendidikan merupakan kegiatan penelitian".
7. Dengan demikian penelitian pembelajaran matematika oleh guru tidak harus dalam format yang formal dan standard yang tinggi, tetapi dapat dimulai dari level yang paling sederhana.
8. Guru juga tidak dituntut untuk membuat laporan kepada instansi tertentu, tetapi paling tidak bahwa hasil penelitian tersebut dapat digunakan untuk peningkatan pembelajaran matematika yang diselenggarakannya.
9. Jika suatu saat memang harus mengadakan penelitian yang lebih formal dengan melibatkan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk guru, dosen atau ekspert yang lain, bukankah kesiapan guru untuk meneliti ada juga gunanya.

3 comments:

Agus supranto,S.Pd said...

" GURU SEBAGAI PENELITI" ? Saya kurang sreg. Tapi kalau guru melakukan penelitian boleh. Guru dalam melakukan tugasnya tentu tak terhindar dari masalah atau kendala. Entah masalah yang terkait dengan prestasi, prestise, perilaku siswa atau masalah yang lain. Yang mana semuanya itu harus cepat diselesaikan. Karena bila tidak akan mengganggu proses pembelajaran itu sendiri. Penyelesaian yang dimaksud dapat dilakukan dengan penelitian, yaitu Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). PTK sebaiknya semua guru harus dapat melaksanakannya, karena hal ini penting sekali sebagai guru yang profesional. Tinggal dalam hal ini bagaimana cara melakukan PTK yang baik ( menurut kaidah-kaidah PTK yang diharapkan), hal ini tentunya harus merujuk kepada berbagai sumber yang ada. Akhirnya semua itu kembali kepada kita semua sebagai pendidik. Akanlah kita menjadi pendidik yang profesional ? yang penting berusaha untuk memenuhi syarat-syarat sebagai guru yang profesional.

Dr. Marsigit, M.A said...

Bapak bisa angkat kekurangsregannya dalam perkuliahan kita bisa diskusikan panjang lebar. Tolong ya pak disempatkan ditanyakan agar tidak lupa. (Dosen: Dr. Marsigit)

Budiharjono said...

Penelitian yang dilakukan oleh seorang guru penting dicoba, oleh seorang guru. Pengalaman saya mengadakan penelitian adalah kita akan lebih kritis dalam berfikir dan juga punya bekal pengalaman untuk melakukan penelitian berikutnya. Kebanyakan guru enggan melakukan penelitian, karena belum pernah mencoba, jadi belum punya pengalaman yang membuatnya mandeg. Tip untuk melakukan penelitian : Beranikan diri untuk mencoba, jangan takut salah, ketika ada kendala cari literatur yang dibutuhkan selengkap-lengkapnya, biasanya Insya Allah akan muncul ide-ide cemerlang sebagai solusinya. Hasil penelitian yang kita lakukan akan memperkaya pengetahuan kita yang tentukan akan sulit untuk dilupakan.