Sunday, December 21, 2008

Guru Matematika Bertaraf Internasional

Oleh: Marsigit
Berdasarkan hasil studi banding kami ke Australia tentang Kelas Matematika bertaraf internasional 13 – 21 Desember 2008, dengan mengacu sumber utama tentang standard internasional bagi guru-guru matematika di Australia beserta hasil dari berbagai diskusi dengan nara sumber yang kompeten, maka kami dapat menyimpulkan bahwa Guru Matematika Sekolah Bertaraf Internasional paling tidak harus memenuhi 3 (tiga) macam kriteria profesi yaitu: a) profesional dalam bidang pengetahuan matematika dan pendidikan matematika, b) profesional dalam melaksanakan pembelajaran matematika, dan c) profesional dalam meningkatkan profesi kependidikan matematika. Jabaran dari kriteria di atas adalah sebagai berikut:
A. Profesional Dalam Bidang Pengetahuan Matematika dan Pendidikan Matematika
1. Guru menguasai matematika sekolah
• mempunyai pengetahuan tentang materi, proses atau prosedur serta keterampilan menyelesaikan persoalan matematika
• mengetahui ruang lingkup, jenis dan macam-macam matematika sekolah
• menguasai pendekatan pedagogis untuk mempelajari matematika sekolah
• mengetahui berbagai kompetensi matematika sekolah yang harus dikuasai para siswa
• mengetahui dan dapat mengimplementasikan interaksi antara siswa dan matematika sekolah
• mengetahui dan dapat mengimplementasikan bagaimana mengetahui pencapaian kompetensi matematika sekolah
2. Guru memahami hakekat siswa belajar matematika
• menguasai dan dapat mengimplementasikan berbagai kegiatan komunikasi dengan siswa pebelajar matematika
• menguasai dan dapat mengimplementasikan berbagai kegiatan pelayanan terhadap kebutuhan siswa belajar matematika
• menguasai dan dapat mengimplementasikan prinsip “education for all” dalam pembelajaran matematika
• menguasai dan mengimplementasikan berbagai cara untuk mengetahui berbagai macam perbedaan kemampuan siswa belajar matematika
• menguasai dan mengimplementasikan berbagai cara untuk mengetahui latar belakang sosial ekonomi dan budaya siswa belajar matematika
• menguasai dan mengimplementasikan pengetahuan tentang kemampuan prasyarat dan kegiatan remedial kesulitan belajar matematika
• menguasai dan mengimplementasikan kode etik pembelajaran matematika
• mengkomunikasikan persiapan, proses dan hasil belajar matematika kepada pihak-pihak terkait, misal sekolah dan orang tua murid
3. Guru menguasai berbagai metode pembelajaran matematika
• menguasai dan dapat mengimplementasikan berbagai teori belajar matematika
• menguasai dan dapat mengimplementasikan berbagai model belajar matematika
• menguasai dan dapat mengimplementasikan berbagai kegiatan penelitian kelas pembelajaran matematika
• menguasai dan dapat mengimplementasikan berbagai model-model pembelajaran matematika
• menguasai dan mengimplementasikan berbagai metode penilaian berbasis kelas dan mendokumentasikannya untuk berbagai keperluan
B. Profesional Dalam Melaksanakan Pembelajaran Matematika
1. Guru mampu mengembangkan Rencana Pembelajaran

• menggunakan segenap pengetahuan, ketrampilan dan pengalamannya untuk merencanakan pembelajaran matematika baik pada level klasikal, kelompok maupun individual
• mengembangkan rencana pembelajaran (RPP) yang memuat segenap aspek kompetensi, indikator, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, pemanfaatan alat bantu atau media pembelajaran, serta metode penilaian atau assesmen.
• merencanakan struktur pembelajaran, skema interaksi, skema kegiatan siswa dan skema pencapaian kompetensi siswa
• merencanakan kegiatan refleksi belajar matematika
• mengembangkan dan mengimplementasikan silabus pembelajaran matematika
• mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum pembelajaran matematika
2. Guru mampu menyiapkan lingkungan belajar matematika
• menjamin bahwa dalam belajar matematika, siswa merasa aman, nyaman dan menunjang pencapaian kompetensi matematika
• mengembangkan dan mengimplementasikan pemanfaatan sumber belajar matematika baik dari dalam kelas maupun dari luar kelas
• memfasilitasi kebutuhan siswa untuk melakukan berbagai kegiatan belajar matematika baik dalam klasikal, kelompok maupun individual
• mengorganisasi dan mengelola sumber-sumber belajar matematika
• menjamin lingkungan belajar matematika yang sesuai dengan budaya setempat, bersifat etis dan tidak melanggar norma yang ada
• mengembangkan dan mengimplementasikan pembelajaran matematika kontekstual dan realistik
• bekerjasama dengan kolega atau sesama guru, sekolah dan orang tua murid dalam pengembangan sumber-sumber belajar matematika
3. Guru mampu menyiapkan dan menggunakan alat bantu pembelajaran matematika
• mengembangkan dan mengimplementasikan lembar kerja siswa (LKS) baik untuk klasikal, kelompok maupun individu; serta untuk berbagai tujuan pencapaian kompetensi matematika misalnya pemahaman konsep, prosedur, latihan soal atau menemukan konsep atau pola
• mengembangkan dan mengimplementasikan alat peraga (teaching aid) pembelajaran matematika berdasarkan kajian konsep matematika dan berbagai pendekatan untuk memahaminya
• mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi informatika (ICT) misalnya kalkulator, internet, website dan blog
• bekerjasama dengan kolega atau sesama guru, sekolah dan orang tua murid dalam pengembangan alat bantu pembelajaran matematika
C. Profesional Dalam Meningkatkan Profesi Kependidikan Matematika
1. Guru menguasai dasar-dasar kompetensi global kependidikan matematika

• menguasai dan mampu mengimplementasikan kecenderungan global kependidikan matematika dalam segala aspeknya
• menguasai dan mampu mengimplementasikan kebutuhan minimal komunikasi global tentang kependidikan matematika (Bahasa Inggris)
• menguasai dan mampu mengimplementasikan kebutuhan minimal komunikasi global tentang peningkatan profesi kependidikan matematika misal tata cara penulisan karya ilmiah, penelitian, dan akses internasional, simposium dan seminar internasional
2. Guru mampu merefleksikan profesi kependidikan matematika
• menguasai dan dapat mengimplementasikan cara-cara mengetahui kompetensi kependidikan matematika baik secara mandiri maupun secara bersama-sama
• menguasai dan dapat mengimplementasikan peningkatan kompetensi kependidikan matematika baik secara mandiri maupun secara bersama-sama
• menguasai dan dapat mengimplementasikan berbagai cara melakukan kegiatan penelitian kelas pembelajaran matematika baik secara mandiri maupun secara bersama-sama
• menguasai dan dapat mengimplementasikan cara-cara melakukan inovasi pembelajaran matematika baik secara mandiri maupun secara bersama-sama
3. Guru aktif sebagai anggota profesi pendidikan matematika
• menyadari dan terlibat dalam berbagai kegiatan profesi kependidikan matematika
• berperan aktif dalam mengembangkan organisasi profesi kependidikan matematika
• memahami dan dapat mengimplementasikan peran, kedudukannya, hak dan kewajiban guru dalam sistem pendidikan baik daerah, propinsi maupun nasional
• memahami dan dapat mengimplementasikan kode etik organisasi profesi kependidikan matematika
• memahami dan dapat memanfaatkan potensi organisasi profesi untuk peningkatan kompetensi kependidikan matematika

12 comments:

Iwan Sumantri said...

Guru Matematika Bertaraf internasional mungkinkah untuk saya??
Kenapa tidak! tapi ... yach masih dalam angan-angan untuk sekarang ini, saya coba dulu dengan Guru Matematika yang inovatif dulu dengan meninggalkan budaya instan, terus... dan terus selalu memperbaiki diri .... sampai akhirnya jadi guru matematika bertaraf internasional!!!

Mulyati said...

Wah bagus sekali tulisan Bapak. Cuma repotnya sistem sekolah kita tidak seperti di luar negeri, selain murid-muridnya susah diajak mikir (cu - mi, kadang administrasi dan birokrasi di sekolah sering membelenggu guru. Selain itu juga kayaknya masih jarang kepala sekolah yang berkomitmen untuk memotivasi dan mendukung ide-ide inovatif guru. Mereka banyak menekankan "ndak usah macam-macam materi dan ngajarnya, pokoknya yang keluar UN". Gimana nih, Pak.

Teguh Waluyo said...

Sebuah PR besar bagi saya. Yaitu menjadi Guru Bertaraf Internasional.
Rasanya sangat sulit. Tapi ...
Saya harus bisa!

Achmad Agus S, S.Pd. said...

Terbuka juga bagi guru di sekolah pinggiran untuk menjadi Guru Bertaraf Internasional

Agus supranto,S.Pd said...

Sekarang informasipun sudah global / mendunia. Bagaimana dengan guru bertaraf Internasional ? Tentunya hal ini menjadi tantangan, bagi guru-guru lokal/dalam negeri untuk memulai dari sekarang, mengembangkan potensinya supaya berkemampuan taraf Internasional tidak hanya nasional saja. Apalagi untuk sekolah yang sudah SSN.

wahid yunianto said...

i really want to be an international teacher, but how come Mr.marsigit? The Lecture of English II is end. so how we must learn mathematic english?

wahid yunianto said...

first, im sorry, would you give me your email address? this is my email address : uno.wahid.chue@gmail.com
thanks a lot

MTs Negeri Mranggen said...

Ada standar mutu bertaraf internasional, sekolah bertaraf internasional. Eee... guru juga ada yang bertaraf internasional. Kalo saya sebagai guru tidak perlu yang aneh-aneh, yang penting bisa memenuhi empat kompetensi guru dengan baik, yakni
1. kompetensi profesional,
2. kompetensi akademik,
3. koompetensi pedagogik
4. kompetensi sosial
Kalo keempat kompetensi tersebut bisa dipenuhi dan dilaksanakan dengan baik. Insya Allah duit tunjangan profesi guru membawa berkah. Tambahan bagi guru Madrasah tidak cukup bertaraf internasional, tetapi harus berstandar dunia dan akhirat he he he ......

MTs Negeri Mranggen said...

Eee... maaf.
Kompetensi yang ke-2 salah. Bukan kompetensi akademik, yang benar adalah kompetensi kepribadian. Sudah jadi pelupa nich...

Teaka said...

bagaimana cara mengetahui apakah guru itu menguasasai materi/tidak??? buat penelitian kualitatif, jadi tidak pake angket seperti penelitian kuantitatif

http://binerstudyclub. Blogspot.com said...

Menarik dan bermanfaat apa yang Bapak tulis, apalagi untuk saat ini dimana SBI/RSBI sedang jadi trend pembicaraan dikalangan insan pendidikan dan bahkan masyarakat umum. Saya mengajukan usul dan sekaligus permohonan jika Bapak ada waktu berkenan memberikan ulasan yang lebih detail, agar kami, guru-guru, yang sedang menjalankan tugas mengajar disekolah/kelas SBI/RSBI mendapat tambahan bekal guna menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Terimakasih.
(Supriyono, guru SMPN 8 Yogyakarta mengajar dikelas VIII RSBI)

Marsigit said...

Pak Pri...dapat mencoba cari tulisan saya yang lain di blog ini tentang sertifikasi guru , RPP, dst, tetapi mungkin sbgn saya tulis dlm bahasa Inggris. Trim