tag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post7596989453793628435..comments2023-09-29T16:29:33.582+07:00Comments on Pembelajaran Matematika: Elegi Menggapai Belajar dan MengajarDr. Marsigit, M.Ahttp://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-19779721118677420942009-11-02T10:22:23.796+07:002009-11-02T10:22:23.796+07:00Saya setuju dengan apa permintaan murid dan jawaba...Saya setuju dengan apa permintaan murid dan jawaban dosen karna permintaan dan jawaban itu akan membuat proses belajar mengajar dikelas berjalan dengan efektif.<br />Pada saat saya mudik kemarin ada tugas observasi kegiatan belajar dan mengajar guru matematika disekolah dan pada saat itu saya sedikit bertanya pada ibu guru itu salah satu jawabannya “ tidak cocok metode-metode itu dipakai dikelas ini murid-muridnya nakal dan pernah dipakai metode kooperatif pada saat buat kelompok aja siswa-siswanya ribut dan main-main jadi mulai saat itu saya pakai aja metode lama” <br /><br />Mohon komentarnya pak?Sutarto (09709251030) PMBhttps://www.blogger.com/profile/08287303291971613785noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-38424018570381597912009-04-02T10:53:00.000+07:002009-04-02T10:53:00.000+07:00Setelah membaca elegi ini, saya merasa bahwa begit...Setelah membaca elegi ini, saya merasa bahwa begitu banyak dan beraneka ragam cara pembelajaran yang dapat dilakukan. Selain agar siswa tidak bosan, ternyata tidak semua siswa faham dengan metode yang kita gunakan. Menurut pengalaman dan cerita dari beberapa siswa saya, mereka merasakan bahwa guru yang menyampaikan materi dengan metode ceramah sekalipun (keterangan dan konsep langsung diberikan oleh guru kepada siswa) tidak selalu mampu diterima oleh siswa.<BR/><BR/>Luthfiana Fatmawati<BR/>06301241028<BR/>Pend. Matematika Reg 2006Luthfiana Fatmawatihttps://www.blogger.com/profile/00028545504775376240noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-29394470484483019832009-03-29T03:20:00.000+07:002009-03-29T03:20:00.000+07:00Kawit Sayoto, perubahan perlu dilakukan secara ala...Kawit Sayoto, perubahan perlu dilakukan secara alami. Tetapi bahwa manusia bisa bekerja keras itu juga alami.Dr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-82629786535755247662009-03-29T03:18:00.000+07:002009-03-29T03:18:00.000+07:00Haris, aku setuju kalau komputer diibaratkan mempu...Haris, aku setuju kalau komputer diibaratkan mempunyai fungsi seperti manusia. Tetapi seperti tidak berarti sama. Tetapi pengandaian tidak berlaku sebaliknya. Misal, saya tidak setuju jika murid diibaratkan sebagai komputer.Dr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-36103337591340802272009-03-28T12:32:00.000+07:002009-03-28T12:32:00.000+07:00sebelumnya saya minya maaf pak saya cuma meluruska...sebelumnya saya minya maaf pak saya cuma meluruskan sedikit.Saya berkomentar mengenai murid yang saya analogikan sebagai komputer dan programernya adalah sang guru.Bukan saya menyamakan guru sebagai komputer.Itu pendapat dari saya yang terbatas karena masih rendahnya dimensi saya.Saya cuma berusaha untuk belajar dari alegi yang saya baca.Terimakasihharis fadilahhttps://www.blogger.com/profile/12629745276991833749noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-37644710076401216682009-03-26T02:57:00.000+07:002009-03-26T02:57:00.000+07:00Fithria Aisyah, pikiran manusia itu kontradiktif. ...Fithria Aisyah, pikiran manusia itu kontradiktif. Hidup itu juga kontradiktif. Dilema adalah salah satu bentuk kontradiktif. Maka hidup itu adalah dilema. Maka pendidikan itu adalah dilema. Maka hidup itu adalah pilihan. Maka agar engkau mampu memilih dan menentukan sikapmu, tentukanlah dalam setiap gerak langkahmu itu hatimu sebagai komandanmu. Maka bacalah elegi-elegi yang lainnya pula secara ikhlas agar engkau dapat meningkatkan dimensimu.Marsigithttps://www.blogger.com/profile/00400957216266693823noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-27336035395356561932009-03-26T02:52:00.000+07:002009-03-26T02:52:00.000+07:00Haris, aku menghargai kesadaranmu. Tetapi aku sung...Haris, aku menghargai kesadaranmu. Tetapi aku sungguh sangat mengkhawatirkan dirimu. Mengapa? Karena ungkapan-ungkapan dirimu masih bernuansa memperlakukan muridmu sebagao obyak tak berdaya. Aku tidak sependapat dengan pengandaian guru seperti komputer. Guru adalah seorang yang bernurani. Sikap, kata, dan perbuatannya adalah doa-doanya. Bahwa guru mempunyai berbagai macam kemampuan itu benar adanya, tetap hendaklah jangan parsial. Maka bacalah semua elgi dengan ikhlas agar engkau mampu meningkatkan dimensimu.Marsigithttps://www.blogger.com/profile/00400957216266693823noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-30155021498346871612009-03-26T02:31:00.000+07:002009-03-26T02:31:00.000+07:00Guru harus dapat mengerti karakter siswanya,karakt...Guru harus dapat mengerti karakter siswanya,karakter siswa tentunya berbeda-beda.Disini keprofesional guru benar-benar diuji.Bagaimana mengajarkan suatu materi yang sulit sehingga menjadi mudah dan menyenangkan bagi siswa?<BR/>Bagaimana guru memberi motivasi dan bimbingan pada siswanya sehingga para siswa dapat lebih semangat dalam belajarnya.<BR/>Bagaimana seorang guru menyelipkan pesan-pesan moral dan kereligiusannya kepada siswa sehingga di samping ilmu,mereka dapat membentuk sifat-sifat yang baik.<BR/>Guru harus bertanya,mencoba hal yang baru dan mencari tahu agar metode pembelajarannya dapat lebih dimengerti oleh siswa.<BR/>Guru dapat di analogikan dengan seorang programmer computer yang harus mampu membuat bermacam-macam program-program yang dapat dijalankan oleh jenis-jenis computer yang berbeda.Disini dapat dikatakan siswalah si computer ituharis fadilahhttps://www.blogger.com/profile/12629745276991833749noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-6319263552948103532009-03-25T21:30:00.000+07:002009-03-25T21:30:00.000+07:00Pak bagaimana caranya agar dalam mengajar kita tid...Pak bagaimana caranya agar dalam mengajar kita tidak dihantui waktu, di bebani dengan nilai siswa yang kurang memuaskan......apalagi ketika kita sulit menentukan arah kemana maunya siswa karena ternyata kita menghadapi siswa yang beraneka ragam.... sehingga terkadang muncul suatu otoriteritas kita sebagi guru... apakah itu di bolehkan???Achirahttps://www.blogger.com/profile/10954924842762090591noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-59562918109817607622009-03-24T20:11:00.000+07:002009-03-24T20:11:00.000+07:00Masih untuk Dewi Ervianita, bacalah juga Elegi-ele...Masih untuk Dewi Ervianita, bacalah juga Elegi-elegi yang lain. Juga bacalah Elegi Seorang Guru Menggapai batas. Semua Elegi yang aku tulis itulah sebenar-benar jika engkau mampu memahaminya, insyaallah akan meningkatkan dimensimu. Engkau juga perlu membaca Elegi menggapai Merdeka. Betapa menangis dan menjeritlah bagi murid-muridmu yang menjadi OBYEK mu, sementara engkau sebagai SUBYEK nya berbuat semena-mena. Renungkanlah. Jangan lupa tanyakan di kelas kuliah.Dr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-26431504608017503222009-03-24T20:07:00.000+07:002009-03-24T20:07:00.000+07:00Dewi ErvianitaJika guru dalam tanda petik memaksak...Dewi Ervianita<BR/>Jika guru dalam tanda petik memaksakan metodenya, atau kehendaknya, itulah sebenar-benar godaan bagi sang penguasa. Guru adalah berkuasa atas siswanya, maka godaan yang paling kuat adalah menggunakan kekuasaan itu. Itulah cerita sejak jaman kuno bagaimana nikmatnya menggunakan kekuasaan, yang selalu didambakan oleh orang-orang. Tetapi di sini paradigmanya sudah bergeser. Paradigmanya sudah menyadari bahwa siswa itu ibarat benih yang memerlukan perkembangan dan pertumbuhan. Maka peran guru sudah bergeser dari serba menentukan berubah menjadi sebagai fasilitator. Itulah sebenar-benar dimensi. Agar engkau memahaminya maka tingkatkan dimensi anda dengan cara baca-baca-baca dan baca.Dr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-57746611953750229672009-03-24T10:01:00.000+07:002009-03-24T10:01:00.000+07:00Setelah membaca elegi ini, saya jadi tersadar deng...Setelah membaca elegi ini, saya jadi tersadar dengan kekurangan saya untuk dikatakan sebagai seorang guru yang baik. Selama ini saya hanya bisa mengoreksi kekurangan pengajaran setiap guru dan tidak memposisikan saya pada posisi mereka. Saya menjadi tersadar bahwa tak lama lagi saya akan menjadi seperti mereka, brubah dari siswa menjadi guru. Terima kasih pak marsigit, terima kasih untuk semuanya. <BR/>Saya mau bertanya, bagaimana cara untuk menjadi guru yang baik dengan kekurangan saya yang susah dalam berbahasa, susah dalam menyampaikan pendapat di muka umum, bahkan susah untuk berkomunikasi dengan orang lain. selama ini kertas yang saya andalkan...Makasih pakArifin P Mat R 06https://www.blogger.com/profile/13803796827937774453noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-86559932100020979802009-03-24T00:03:00.000+07:002009-03-24T00:03:00.000+07:00Setelah saya membaca Elegi Menggapai Belajar Menga...Setelah saya membaca Elegi Menggapai Belajar Mengajar dari apa yang telah disampaikan Bapak Marsigit,saya menemukan dalam proses belajar mengajar murid harus menyesuaikan diri dengan metode pengajar(guru) karena tidak mungkin seorang guru harus menyesuaikan diri untuk berubah demi murid permurid dalam kelas tetapi bagaimana agar semua murid dapat memahami apa yang disamapaikan guru begitu juga guru mampu membawa diri agar dapat menciptakan lingkungan belajar mengajar yang kondusif dan hasil optimal.<BR/><BR/>Dewi Ervianita<BR/>Kls:P.mat R 06 <BR/>07301244045dewiervianita_philosphyhttps://www.blogger.com/profile/16201148060936960351noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-23710327458864952592009-03-23T20:18:00.000+07:002009-03-23T20:18:00.000+07:00sesuatu yang saya sadariu saat ini adalah betapa j...sesuatu yang saya sadariu saat ini adalah betapa jauhnya saya dari apa yang seharusnya disebut sebagai guru bagi para siswa, keberagaman individu.. karakter masing masing dan cara belajar masing masing siswa menjadikan saya serasa harus berjuang keras.. karena harus berubah dari seorang siswa menjadi guru sekaligus siswa bagi diri saya pribadi khususnya.. terima kasih pak marsigit..<BR/><BR/>Kawit Sayoto (06301241053)Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-34235817818550884472009-03-23T16:35:00.000+07:002009-03-23T16:35:00.000+07:00Terima kasih kepada Bpk yang telah menulis elegi i...Terima kasih kepada Bpk yang telah menulis elegi ini karena dengan membaca elegi ini saya jadi tahu apa yang diinginkan oleh murid, apa yang dibutuhkan oleh murid, apa yang harus diberikan guru kepada muridnya, kompetensi apa yang harus dimiliki seorang guru, bagaimana menghadapi murid sebagai individu yang semuanya memiliki keunikan masing-masing, bagaimana menghadapi murid sebagai mahluk sosial, bagaimana seorang guru harus bersikap kepada muridnya, bagaimana mengajar yang baik dengan metode yang bervariasi, dll. Tak lama lagi saya pun akan mempunyai tugas mengajar di kelas. Insya Allah, saya akan berusaha memenuhi semua permintaan murid1, murid2, murid3, dan murid4. Untuk itu, saya mohon doa dari Bpk, semoga kelak saya bisa menjadi seorang guru yang baik dan membaikkan bagi murid-murid saya. Amien.<BR/>Sekali lagi, terima kasih Pak!!!hardiyanto_pmatnrchttps://www.blogger.com/profile/15622292904036521865noreply@blogger.com