tag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post5391225759426877540..comments2023-09-29T16:29:33.582+07:00Comments on Pembelajaran Matematika: Elegi Menggapai ReduksiDr. Marsigit, M.Ahttp://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comBlogger16125tag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-32545877227275257772009-04-12T00:47:00.000+07:002009-04-12T00:47:00.000+07:00Arif Munandar, ...tugas filsafat adalah merefleksi...Arif Munandar, ...tugas filsafat adalah merefleksikan segala yang ada dan yang mungkin ada. Kesadaranmu tentang adanya reduksi itulah sebagai hasil berfilsafatmu. Demikian juga kesadaran tentang menggapai lengkap. Maka renungkanlah.Marsigithttps://www.blogger.com/profile/00400957216266693823noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-64875755334438725132009-04-10T13:00:00.000+07:002009-04-10T13:00:00.000+07:00Stuju. Mungkin memang selamanya kita hanya bisa me...Stuju. Mungkin memang selamanya kita hanya bisa mereduksi obyek kita. Adil ato tdk, itulah knyataan bhw tak mungkin kt mendiskrpskan obyek dg sgala ciriny. Itu kita sadari sbg ketrbatsn n kelemahn kita sebagai manusia.\<BR/>Arif munandarARIF MU'NANDA'Rhttps://www.blogger.com/profile/09889513953607280831noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-33461068739336622332009-04-09T09:19:00.000+07:002009-04-09T09:19:00.000+07:00Untuk Haris Fadilah dan yang lain, ...setiap kata ...Untuk Haris Fadilah dan yang lain, ...setiap kata yang engkau ucapkan adalah reduksi. Kenapa engkau memilih satu katamu yang satu itu sebagai yang engkau ucapkan pertama kali? Padahal engkau tahu di sekitarmu terdapat bermilyar-milyar kata, apakah mereka itu tidak merasa iri hati? Mereka berhak mengatakan bahwa engkau tidak adil dalam memilih kata-kata. Padahal engkau akan mengucapkan kata-katamu yang kedua, ketiga, dst. Itulah sebenar-benar reduksi. Maka dapat aku katakan bahwa hidup adalah reduksi. Tetapi Elegi Menggapai Lengkap adalah pemberontakan terhadap ketidak adilanmu. Maka bacalah dan renungkanlah.<BR/>Tidak hanya setiap katamu yang reduksi. Bahkan setiap pandanganmu itu juga reduksi. Sekarang pandanglah di sekitarmu. Kenapa engkau pada suatu saat memandang suatu obyek tertentu. Bukankah engkau tahu bahwa di sekelilingmu terdapat bermilyar-milyar obyek. Maka obyek yang lain berhak mengatakan bahwa engkau tidak adil. Demikian juga pikiranmu. Pikirkanlah obyek-obyek. Kenapa pada suatu saat engkau memikirkan obyek tertentu. Bukankah engkau tahu bahwa di sekelilingmu terdapat bermilyar-milyar obyek. Maka obyek yang lain berhak mengatakan bahwa engkau tidak adil. Demikian juga gerakkanmu. Coba bergeraklah sesuka hatimu. Bukankah engkau tahu bahwa engkau mampu melakukan gerakan beraneka ragam. Kenapa pada suatu saat engkau melakukan gerakan tertentu? Maka gerakanmu yang lain berhak mengatakan bahwa engkau tidak adil. Maka Elegi Menggapai Lengkap adalah pemberontakan terhadap ketidak adilanmu. Maka bacalah dan renungkanlah.Dr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-32536634902917423932009-04-09T01:04:00.000+07:002009-04-09T01:04:00.000+07:00reduksi mengurangi segala sesuatu yang kurang berg...reduksi mengurangi segala sesuatu yang kurang berguna tau tidak berguna sema sekali untuk kemudian menjadikannya sesuatu yang baru.Demikian juga dengan diri kita,dengan hidup kita.Sudahkan kita mereduksi diri kita sendiri?Dari awal akhil balig sampai saat ini<BR/>mungkin secara tidak langsung ataupun langsung hidup kita juga merupakan hasil dari reduksi-reduksi yang kita lakukan dengan kemampuan pola pikir kita yang semakin berkembangharis fadilahhttps://www.blogger.com/profile/12629745276991833749noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-39766325281335302532009-04-07T20:06:00.000+07:002009-04-07T20:06:00.000+07:00Irnawati, ...itulah hebatnya filsafat. Itu pulalah...Irnawati, ...itulah hebatnya filsafat. Itu pulalah hebatnya refleksi. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh sedikit orang saja, termasuk engkau. Amien. Maka sebenar-benar hidupmu adalah reduksimu. Sebenar-benar hidupku adalah reduksiku. Tetapi filsafat dengan refleksinya telah memberikan warning kepada kita, bahwa apapun reduksi yang kita temukan terhadap diri kita maupun dunia pada umumnya, itulah merupakan puncaknya gunung es. Padahal engkau tahu bahwa sebenar-benar ilmumu adalah bagaimana engkau menyelami dasar dari gunung es itu. Itulah sebenar-benar hidup yang lebih benar lagi. Selamat dan Amien.Dr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-90645154107739288352009-04-07T16:27:00.000+07:002009-04-07T16:27:00.000+07:00mungkinkah hidupku juga merupakan hasil dari reduk...mungkinkah hidupku juga merupakan hasil dari reduksi-reduksi yang aku lakukan?Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/15653341715077594979noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-19897086556437283252009-04-07T15:24:00.000+07:002009-04-07T15:24:00.000+07:00Selamat saya ucapkan kepada Bapak JSuwarno yang te...Selamat saya ucapkan kepada Bapak JSuwarno yang telah membaca elegi menggapai reduksi. Sementara saya mengenal bapak hanya dari lima baris kalimat yang bapak postingkan sebagai koment. Maka pengetahuan saya tentang bapak hanyalah lima baris itu. Maka aku hanya dapat mendefinisikan bapak dari lima baris itu. Itulah reduksi. Terimakasih.Dr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-7981049383171574822009-04-07T14:53:00.000+07:002009-04-07T14:53:00.000+07:00waduh pak...aquh bingung jadi na...aquh sapa yach....waduh pak...<BR/><BR/>aquh bingung jadi na...<BR/><BR/>aquh sapa yach...<BR/><BR/>kemana harus bertanya...<BR/><BR/>reduksi dmn?JKhttp://milis-jsuwarno.blogspot.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-59616699475932120882009-04-07T03:08:00.000+07:002009-04-07T03:08:00.000+07:00Kesi Rusdiana Dewanti...itulah hati, pikiran hidup...Kesi Rusdiana Dewanti...itulah hati, pikiran hidupmu. Sebenar-benar reduksi itu tergantung subyeknya. Reduksi hanyalah sebuah metode berpikir. Maka engkau dapat mengarahkannya sesuka hatimu, kebajikanmu, kemaslahatanmu dan tujuan-tujuan hidupmu. Demikian juga orang lain. Dirimu itulah bermacam-macam bentuknya dalam ruang dan waktu. Demikian juga orang lain. Sedangkan engkau dengan orang lain perbedaannya itu pun bisa seluas bumi dan langit. Maka renungkanlah. Semoga sukses. Amien.Marsigithttps://www.blogger.com/profile/00400957216266693823noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-87753848031708506322009-04-06T23:22:00.000+07:002009-04-06T23:22:00.000+07:00Pak apakah usaha/ kerja keras saya dalam usaha itu...Pak apakah usaha/ kerja keras saya dalam usaha itu jika direduksi maka yang tersisa adalah uang dan uang...??<BR/>terima kasih.<BR/><BR/>_Kesi Rusdiana Dewanti_c@sEy_05301244102https://www.blogger.com/profile/17843020735766619973noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-63747533667831117932009-04-06T20:52:00.000+07:002009-04-06T20:52:00.000+07:00Iwan Tegar Mandiri... tetapi jika suatu ketika eng...Iwan Tegar Mandiri... tetapi jika suatu ketika engka menemukan temanmu, yang karena suatu apa engkau kemudian menyimpulkan bahwa temanmu itu tidak baik. Itu pun reduksi.Marsigithttps://www.blogger.com/profile/00400957216266693823noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-61697151355032448952009-04-06T20:41:00.000+07:002009-04-06T20:41:00.000+07:00Devi Ervianita...hubungan manusia itu jika direduk...Devi Ervianita...hubungan manusia itu jika direduksi maka yang tersisa adalah kasih sayang. Suami isteri itu jika direduksi maka yang tersisa adalah cinta. Semua manusia jika direduksi adalah ciptaan Tuhan. Seorang bayi yang baru lahir mendefinisikan ibunya sebagai ASI. Itulah reduksi. Maka dengan menggunakan reduksi, aku dapat mendefinisikan diriku sebagai apapun terserah diriku. Aku adalah ilmuku. Aku adalah pertanyaanku. Aku adalah ibadahku. Dsb. Itu semua adalah reduksi. AmienMarsigithttps://www.blogger.com/profile/00400957216266693823noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-68649092716462470702009-04-06T20:32:00.000+07:002009-04-06T20:32:00.000+07:00Kesi Rusdiana Dewanti_...demikianlah amien.Kesi Rusdiana Dewanti_...demikianlah amien.Marsigithttps://www.blogger.com/profile/00400957216266693823noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-4894923673001520652009-04-06T00:43:00.000+07:002009-04-06T00:43:00.000+07:00Apapun obyek pikir kita kalau kita memikirkannya s...Apapun obyek pikir kita kalau kita memikirkannya secara lengkap berarti kita sedang memikirkan semua sifat-sifatnya dan sebenar-benar sifatnya itu adalah sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Namun jika kita memikirkan sebagian atau satu saja dari sifatnya berarti kita harus mereduksi sifat-sifat yang lainnya.<BR/>Seperti contoh dalm berdoa kita haruslah khusyuk dan tawadu' kepada Tuhan. Dengan berserah diri kepada-Nya, menghilangkan semua pikiran-pikiran tentang dunia atau masalah-masalah yang sedang dihadapi.<BR/>Betul Pak....<BR/><BR/>_Kesi Rusdiana Dewanti_c@sEy_05301244102https://www.blogger.com/profile/17843020735766619973noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-46061798797301331212009-04-05T22:03:00.000+07:002009-04-05T22:03:00.000+07:00pak,saya ingin bertanya apakah dalam memandang seg...pak,saya ingin bertanya apakah dalam memandang segala sesuatu selalu melibatkan reduksi?lalu adakah batasan reduksi itu sendiri?<BR/><BR/>terima kasih pak...<BR/>Dewi Ervianita <BR/>07301244045<BR/>P.Mat R 06dewiervianita_philosphyhttps://www.blogger.com/profile/16201148060936960351noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-205628479544826532009-04-05T21:23:00.000+07:002009-04-05T21:23:00.000+07:00maaf pak saya merepotkan lagi....kalau boleh saya ...maaf pak saya merepotkan lagi....<BR/><BR/>kalau boleh saya menganalogkan dalam berteman/berkenalan dengan sispapun, saya hanya harus melihat hal-hal positifnya saja pak? dengan kata lain harrus mereduksi hal-hal/ sifat-sifat negatif lainnya?<BR/><BR/>terima kasih atas perhatiannya pak...<BR/><BR/>Iwan Tegar Mandiri<BR/>06301244003Tegarhttps://www.blogger.com/profile/01692370315248620880noreply@blogger.com