tag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post4217318459092152341..comments2023-09-29T16:29:33.582+07:00Comments on Pembelajaran Matematika: Elegi Menggapai BicaraDr. Marsigit, M.Ahttp://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comBlogger24125tag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-63514504192044737392009-09-07T20:03:22.129+07:002009-09-07T20:03:22.129+07:00Di sini saya berkata, berbicara, menulis, dan berb...Di sini saya berkata, berbicara, menulis, dan berbahasa tentang Filsafat. Filsafat luas...seluas samudera. Filsafat itu dalam...sedalam hati. Filsafat layaknya cadas...sekokoh batu karang pondasi bangunan. Filsafat itu seperti air...mengikuti bentuk ruang dan waktu.Filsafat itu sejelas yang ada dan semaya yang akan ada. Namun penentunya hanya pada TUHAN YME...sebab Dialah yang paling absolut.Dini Wirianti, S.Pd::Graduate student::LTA::09706251003https://www.blogger.com/profile/09086815762474376583noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-54949038844799920042009-04-30T20:39:00.000+07:002009-04-30T20:39:00.000+07:00Bapak...dari elegi bapak yang satu ini mungkin say...Bapak...dari elegi bapak yang satu ini mungkin saya bia menghubungkannya dengan jurusan yang saya ambil yaitu calon pendidik matematika...kita sebagai seorang calon pendidik tidak hanya mengedepankan kemampuan otak saja akan tetapi bagaimana kita bisa menulis,berkata,berbicara dengan baik atau komunikatif dan santun kepada anak didik kita.Lebih tepatnya kita juga harus mempunyai kcerdasan linguistik atau kebahasaan yang seimbang dengan IQ,SQ,EQ...<br /><br />Apakah seperti itu benar adanya Pak?atau mungkin ada saran dari Bapak untuk kami sebagai calon pendidik?<br /><br />Dewi Ervianita<br />07301244045<br />P.Mat R 06dewiervianita_philosphyhttps://www.blogger.com/profile/16201148060936960351noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-48107744648247675452009-04-26T22:51:00.000+07:002009-04-26T22:51:00.000+07:00Luthfiana Fatmawati...kenapa anda belum posting tu...Luthfiana Fatmawati...kenapa anda belum posting tugas filsafatDr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-20722280041387432342009-04-24T10:38:00.000+07:002009-04-24T10:38:00.000+07:00Catatan:
Masih untuk semua...sebaiknya elegi anda ...Catatan:<br />Masih untuk semua...sebaiknya elegi anda saya batasi saja dengan judul "Elegi Perbincangan Matematika". Silahkan ganti matematika dengan konten matematika, misal segitiga, lingkaran, dst.Dr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-82826530678964019152009-04-24T10:35:00.000+07:002009-04-24T10:35:00.000+07:00Tugas Membuat Elegi:
Untuk semuanya...tentukan sat...Tugas Membuat Elegi:<br />Untuk semuanya...tentukan satu persoalan yang paling dominan dalam kehidupanmu sekarang. Kemudian persoalan tersebut engkau buatkan sebagai judul elegi mu. Buatlah elegi anda masing-masing, dan postingkan di blog anda masing-masing. Sekali lagi postingkan di blog anda masing-masing, jangan di kolom comment ini. Di kolom comment ini cukup informasikan saja kepadaku atau teman yang lain bahwa anda telah membuat elegi dengan judul tertentu.Dr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-83896731760432979792009-04-24T10:30:00.000+07:002009-04-24T10:30:00.000+07:00Kesi Rusdiana Dewanti...aku menunggu elegimu. Sila...Kesi Rusdiana Dewanti...aku menunggu elegimu. Silahkan posting di blog anda.Dr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-22542755147235655692009-04-23T22:02:00.000+07:002009-04-23T22:02:00.000+07:00assalamu'alaikum...
InsyaALLAH pak saya akan ber...assalamu'alaikum...<br /><br /> InsyaALLAH pak saya akan berusaha membuat " elegi menggapai sehat"...<br />sambil berlatih berolah pikir.....<br />Semoga saya bisa pak...amiiin<br /><br />_Kesi Rusdiana Dewanti_<br /> 05301244102c@sEy_05301244102https://www.blogger.com/profile/17843020735766619973noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-27655678438900749192009-04-22T18:21:00.000+07:002009-04-22T18:21:00.000+07:00Masih untuk Kesi...jika aku menjadi engkau maka ak...Masih untuk Kesi...jika aku menjadi engkau maka akupun akan membuat Elegi Menggapai SehatDr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-70687018362295999232009-04-22T00:49:00.000+07:002009-04-22T00:49:00.000+07:00Masih untuk Kesi...anda kelihatannya juga telah mu...Masih untuk Kesi...anda kelihatannya juga telah mulai mengerti maksud elegi ini. Maka sebenar-benar tantanganmu adalah seberapa jauh engkau mampu memperbahasakan SAKIT mu itu? Artinya seberapa jauh engkau mendengar semua hal terkait SAKIT mu itu berbicara? Kemudian seberapa jauh engkau mampu menginformasikan kepada orang lain tentang perbincangan para anggota sakitmu itu. Itulah sebenar-benar menggapai bicara. Tetapi ketahuilah bahwa tiadalah orang mampu memperbahasakan semua yang ada dan yang mungkin ada, kecuali Tuhan YME. Manusia itu hanyalah berusaha menggapai memperbahasakan.Marsigithttps://www.blogger.com/profile/00400957216266693823noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-24004928371905687852009-04-22T00:33:00.000+07:002009-04-22T00:33:00.000+07:00Kesi Rusdiana Dewanti ...dan yang lainnya. Yang me...Kesi Rusdiana Dewanti ...dan yang lainnya. Yang merasa belum mengikuti Ujian Sisipan I Filsafat, silahkan segera susulkan pekerjaan anda dan bawalah pada saat kuliah dan jangan lupa sampaikan kepada saya, agar saya tidak lupa. Untuk kesi semoga kesehatanmu sudah pulih kembali. Amien.Marsigithttps://www.blogger.com/profile/00400957216266693823noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-77796137077313299332009-04-21T22:31:00.000+07:002009-04-21T22:31:00.000+07:00Assalamu'alaikum....
Sebelumnya saya minta maaf ...Assalamu'alaikum....<br /><br /> Sebelumnya saya minta maaf pak , karena saya lama sekali tidak muncul dalam coment bapak. Dikarenakan saya 2 minggu kemarin sakit tipes. Alhamdulillah sekarang sudah sehat.<br /> Saya mau tanya pak, kemarin waktu ujian sisipan filsafat saya tidak bisa ikut,apakah ada kesempatan untuk saya pak untuk mengikuti ujian susulan?<br /> Nah berdasarkan cerita singkat saya tersebut apakah bisa dikatakan bahwasanya saya telah berusaha menggapai memperbahasakan semua yang ada dan yang mungkin ada. Seperti dalam elegi ini dikatakan bahwa semua peristiwa adalah bahasa. Semua kalimat-kalimat adalah bahasa. Semua yang dapat aku pikirkan adalah bahasa. Jadi semua tulisan, bicara dan kata-kataku tentang cerita singkat saya tersebut adalah bahasa. Fakta adalah bahasa.<br />Bahasa adalah hidup. Hidup pastilah adalah bahasa. Karena bahasa sangatlah penting dalam hidup untuk berkomunikasi antar sesama. Termasuk saya dengan bapak...<br />Bagaimana tanggapan bapak....<br />Terima kasih..<br /><br />_Kesi Rusdiana Dewanti_<br /> 05301244102c@sEy_05301244102https://www.blogger.com/profile/17843020735766619973noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-19207570165597374262009-04-21T20:39:00.000+07:002009-04-21T20:39:00.000+07:00Hardiyanto...ya begitulah kiranya. Anda telah mula...Hardiyanto...ya begitulah kiranya. Anda telah mulai mengerti makna elegi ini. Maka sebenar-benar filsafatmu adalah kemampuanmu memperbahasakan yang ada dan yang mungkin ada. Maka dapat aku katakan bahwa sebenar-benar dirimu adalah menggapai memperbahasakan yang ada dan yang mungkin ada. Tetapi ketahuilah bahwa tiadalah manusia dapat memperbahasakan semua yang ada dan yang mungkin ada. Hanya Tuhan YME lah yang mampu memperbahasakan semua ciptaan Nya. Sedangkan manusia itu hanya berusaha.Dr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-12967610332882927982009-04-19T07:00:00.000+07:002009-04-19T07:00:00.000+07:00Saya telah membaca dan merenungkan, hasil perenung...Saya telah membaca dan merenungkan, hasil perenungan saya adalah: "berarti semua yang ada dan yang mungkin ada, baik itu mahluk hidup, benda mati, sesuatu yang nyata, bahkan sesuatu yang abstrak pun yang tak bisa kita lihat, yang tak bisa sentuh, yang tak bisa kita rasakan, semuanya bisa berbicara. Walaupun, berbicaranya semua yang ada dan yang mungkin ada itu tak seperti berbicaranya manusia karena masing-masing memiliki bahasa tersendiri tetapi kita bisa untuk memperkatakan, memperbicarakan, dan memperbahasakan semua yang ada dan yang mungkin ada, atau mendengar pembicaraan dari semua yang ada dan yang mungkin ada seperti bagaimana kita (manusia) berbicara. Maka saat kita bisa untuk memperkatakan, memperbicarakan, dan memperbahasakan semua yang ada dan yang mungkin ada, atau mendengar pembicaraan dari semua yang ada dan yang mungkin ada, saat itu kita telah menggapai membicarakan semua yang ada dan yang mungkin ada”. Mohon tanggapan Bapak, terima kasih!!!hardiyanto_pmatnrchttps://www.blogger.com/profile/15622292904036521865noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-31356900744538960302009-04-19T03:47:00.000+07:002009-04-19T03:47:00.000+07:00Selamat Haryono, ..analisis anda telah mulai kriti...Selamat Haryono, ..analisis anda telah mulai kritis. Tentu karena anda menambah bacaan anda. Sekarang anda mulai memahami bahwa filsafat adalah pemikiran para filsuf. Tiada seorang filsufpun dapat terbebas dari setiap pemikiran para filsuf. Saya ulangi "setiap". Mengapa? Karena setiap filsuf itu merupakan bagian dari rangkaian membahasakan dunia ini. Tidaklah harus semata-mata berpikir benar dan salah, tetapi penjelasan anda itulah filsafat. Maka jangan lupa tanyakanlah hal ini dalam perkuliahan agar saya ingat untuk menjelaskannya. Penilaianmu dan isinya penilaianmu tentang diri saya, dapat ditelaah dari banyak sisi. Misalnya, bahwa engkau pun telah melakukan REDUKSI tentang Marsigit. Bahwa Marsigit engkau reduksikan sebagai terpengaruh oleh HEGEL. Tetapi diriku yang menggapai lengkap tentunya akan memberontak terhadap reduksi demikian. Itulah kehebatan REDUKSI sekaligus bahayanya. Tetapi akupun telah melakukan reduksi terhadapmu, dengan mengatakan engkau telah melakukan reduksi. Sehingga engkau semakin paham, bahwa tiadalah manusia itu terbebas dari reduksi. Jadi dapat aku katakan bahwa hidup itu sebetulnya adalah reduksi. Tetapi dalam filsafat, tidak berhenti di sini. Maka penjelasan-penjelasanmu tentang reduksimu itulah yang lebih penting. Itulah sebenar-benar ilmumu, yaitu penjelasanmu. Demikian juga, sekarang saya sedang memberikan penjelasan ini kepadamu, maka inilah ilmuku. Ternyata penjelasanku ini muncul setelah engkau memberikan pertanyaanmu. Maka itulah sebenar-benar ilmumu, yaitu pertanyaanmu. Maka mampu bertanyapun menjadi sangat penting di dalam filsafat. Karena bertanya adalah awal dari ilmumu. Teruskan membaca. Semoga sukses. Amien.Marsigithttps://www.blogger.com/profile/00400957216266693823noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-48546722345148916472009-04-18T23:23:00.000+07:002009-04-18T23:23:00.000+07:00Selamat Malam Pak.
Maaf,malam-malam begini bertany...Selamat Malam Pak.<br />Maaf,malam-malam begini bertanya kepada Bapak.<br />Dari elegi-elegi yang sama baca, Saya melihat bahwa Bapak banyak menggunakan metode filsafat Dialetika. <br />Apa terinspirasi oleh Georg Hegel ?HARYONO.Shttps://www.blogger.com/profile/14020663637561929646noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-4660168271560218082009-04-17T18:40:00.000+07:002009-04-17T18:40:00.000+07:00Masih untuk semuanya...
Tambahan ...maka semua ya...Masih untuk semuanya...<br /><br />Tambahan ...maka semua yang ada dan yang mungkin ada adalah bahasa. Angin sempoi-sepoi, gelombang laut, gunung berapi, ...semuanya itu adalah ada. Semuanya itu adalah bahasa. Maka dapat aku katakan bahwa dunia adalah bahasa. Aku juga dapat mengatakan bahwa ternyata diriku adalah bahasa.<br /><br />Maka Renungkanlah<br /><br />Maka ada pula kata-kataku, bicaraku, tulisanku, itu semua aku berusaha aku perbicarakan dalam elegi ini.<br /><br />Maka renungkanlah<br /><br />Padahal aku tahu bahwa di dalam diriku masih terdapat bermilyar-milyar sifat-sifatku yang berhak pula berbicara. Itu baru diriku, yang hanya setitik butir pasir di dunia ini.<br /><br />Maka renungkanlah.<br /><br />AmienDr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-47805688785705321682009-04-17T18:25:00.000+07:002009-04-17T18:25:00.000+07:00Untuk Semuanya...
Tidaklah bisa terlalu lama aku m...Untuk Semuanya...<br />Tidaklah bisa terlalu lama aku membiarkan engkau semua dalam keadaan tanpa mengenal esensi elegi ini. Dengan berat hati terpaksa saya ingin menyampaikan bahwa hampir sebagaian yang memberi komen pada Elegi Menggapai Bicara masih belum menyentuh substansi dari yang saya maksud dari elegi ini. Komentar anda semua hampir tentang penggambaran dirimu sebagai subyek bicara. Padahal dalam elegi ini lebih ditekankan kepada SI OBYEK yang BERBICARA. Untuk itu coba renungkanlah kembali pengakuan BAHASA sebagai berikut:<br />“Semua dari tulisan, bicara dan kata-kata adalah diriku. Bahkan lebih dari itu, semua yang dapat engkau pikirkan adalah bahasa. Semua subyek, obyek dan kalimat-kalimat adalah bahasa. Semua peristiwa adalah bahasa. Menterjemahkan adalah bahasa. Diterjemahkan adalah bahasa. Maka bahasa adalah hidup. Maka hidup adalah bahasa. Semua refleksi adalah bahasa. Maka filsafat itu adalah bahasa. Lebih dari itu, semua struktur adalah bahasa. Potensi adalah bahasa. Fakta adalah bahasa. Semua arti adalah bahasa. Kebutuhan adalah bahasa. Keinginan adalah bahasa. Maka bahasa adalah sekaligus makna dan referensinya. Tanpa kecuali maka semua elegi adalah bahasa.”<br />Maka:<br />Jika manusia berbicara, maka binatang berbicara, maka pohon berbicara, maka batu-batu berbicara. Seberapa jauh engkau semua mampu mendengar pembicaraan semuanya itu? Itulah esensi elegi ini.<br />Jika manusia berbicara, pikiranmu berbicara, perasaanmu berbicara, keinginanmu berbicara, perhitunganmu berbicara, pergaulanmu berbicara, dst. Seberapa jauh engkau semua mampu mendengar pembicaraan semuanya itu? Itulah esensi elegi ini.<br />Maka jika pikiranmu berbicara, maka matematika berbicara, arithmetika berbicara, geometri berbicara, segitiga berbicara...dst. Seberapa jauh engkau semua mampu mendengar pembicaraan semuanya itu? Itulah esensi elegi ini.<br />Maka jika guru berbicara, maka murid berbicara, keinginan murid berbicara, buku-buku berbicara, kemempuan murid berbicara, alat peraga berbicara, ...dst. Seberapa jauh engkau semua mampu mendengar pembicaraan semuanya itu? Itulah esensi elegi ini.<br />Bukankah semua elegi ini telah berusaha memberikan teladan kepada engkau semua, betapa aku berusaha keras sekuat tenaga bagaimana memperbicarakan semua yang ada dan yang mungkin ada. Maka dapat aku katakan bahwa diriku adalah menggapai memperbicarakan semua yang ada dan yang mungkin ada. <br />Maka setinggi-tinggi tantanganmu semua mempelajari filsafat adalah memperbicarakan mereka semua, atau memperbicarakan semua yang ada dan yang mungkin ada, atau mendengar pembicaraan dari semua yang ada dan yang mungkin ada. Itulah sebenar-benar elegi.<br />Maka renungkanlah. Sehebat-hebat dirimu adalah yang telah memberikan komentarnya.<br />Semoga kecerdasan senantiasa menyertai pikiran dan hatimu semua. Amien<br />(Marsigit)Dr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-77835490496202087042009-04-17T18:09:00.000+07:002009-04-17T18:09:00.000+07:00This comment has been removed by the author.Dr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-64113351152005574602009-04-17T14:32:00.000+07:002009-04-17T14:32:00.000+07:00kata-kata, bicara , tulisan dan bahasa merupakan s...kata-kata, bicara , tulisan dan bahasa merupakan suatu rangkaian yang tak bisa dipisahkan dalam pembelajaran.....<br /><br />Itu semua merupakan bekal dan fasilitas yang diberikan Allah SWT agar kita bisa membaca buah pikiran orang lain maupun mengungkapkan pikiran kita sendiri, membuat suatu karya yang insyaallah dapat berguna bagi nusa dan bangsa .....amiinAchirahttps://www.blogger.com/profile/10954924842762090591noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-16907463377251894362009-04-16T19:49:00.000+07:002009-04-16T19:49:00.000+07:00Nina Agustyaningrum..anda adalah satu dari sekian ...Nina Agustyaningrum..anda adalah satu dari sekian banyak yang telah memahami elegi menggapai bicara. AmienDr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-75679270041292527122009-04-16T08:26:00.000+07:002009-04-16T08:26:00.000+07:00Assalamu'alaikum..
Amin ya rabbal 'alamin semoga k...Assalamu'alaikum..<br />Amin ya rabbal 'alamin semoga kami semua mahasiswa bapak bisa menjadi mahasiswa yang cerdas dan berguna bagi nusa bangsa dan agama kelak..<br /><br />Kata - kata, tulisan, bicara dan bahasa semua itu adalah fasilitas yang diberikan Allah SWT agar manusia dapat mengungkapkan pemikiran - pemikirannya dalam mengelola alam.<br /><br />Begitu pula dalam pembelajaran matematika.Sebagai seorang calon guru kita memiliki tanggung jawab moral untuk mengembangkan pembelajaran matematika yang lebih baik. Ide-ide kreatif yang mungkin dimiliki oleh siswa harus kita kembangkan seoptimal mungkin.Caranya seperti yang dituliskan dalam elegi ini yaitu dengan memberikan lebih banyak kesempatan kepada siswa untuk memperkatakan, memperbicarakan, mempertuliskan, dan memperbahasakan semua matematika yang ada dan yang mungkin ada.<br /><br />Wassalamu’alaikum..Nina Agustyaningrumhttps://www.blogger.com/profile/05285948267493497820noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-48974994366542142422009-04-15T11:51:00.000+07:002009-04-15T11:51:00.000+07:00sebelumnya maaf Pak bila saya muncul lagi dan mung...sebelumnya maaf Pak bila saya muncul lagi dan mungkin merepotkan bapak.<br /><br />setelah membaca, dan saya berfikir. saya menghubungkan elegi ini dengan elegi menggapai harmoni.<br /><br />Dalam elegi menggapai Harmoni dijelaskan bahwa menonjo dalam pembelajaran adalah disharmoni.<br /><br />Yang saya tanyakan yaitu, dengan saya diberi kebebasan/kesempatan berbahasa, berbicara, berkata, serta menulis, padahal saya tipe orang yang mungkin memendam banyak sekali pertanyaan-pertanyaan, atau hal yang perlu saya bicarakan. dengan saya mengutarakan semua dan terlihat menonjol (padahal saya tidak ingin seperti itu), apakah saya bisa dikatakan diharmoni pak?<br />Sebaiknya saya bagaimana?<br /><br />seperti itu pak pertanyaan saya, maaf bila ada kesalahan....<br />terima kasih.<br /><br />Iwan Tegar Mandiri<br />06301244003Tegarhttps://www.blogger.com/profile/01692370315248620880noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-87327906312958056922009-04-15T09:41:00.000+07:002009-04-15T09:41:00.000+07:00Semoga berbekal elegi ini kita dapat berusaha menj...Semoga berbekal elegi ini kita dapat berusaha menjadi seorang pendidik yang mampu menjadikan pembelajaran berpusat pada siswa, dengan memberi kesempatan siswa untuk menggali, menyatakan pendapat, serta menyimpulkan suatu materi pembelajaran secara mandiri.<br /><br />Luthfiana Fatmawati<br />06301241028<br />Pend. Matematika Reg 2006Luthfiana Fatmawatihttps://www.blogger.com/profile/00028545504775376240noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-76915733535965054152009-04-15T01:39:00.000+07:002009-04-15T01:39:00.000+07:00kata-kata,bahasa,tulisan mereka berdebat tentang m...kata-kata,bahasa,tulisan mereka berdebat tentang mengapa selalu saja ada yang mendahuluinya.mereka bertanya tanya kenapa kamu mendahuluiku,mengapa kamu juga lebih mendahuluiku?<br />akan tetapi sebelum ada bahasa,kata2 dan tulisan ada yang lebih dulu dari mereka hati dan pikiran.Kata2,bahasa,dan tulisan merupakan wujud(bisa dikatakan riil) dari ungkapan hati dan pikiran.haris fadilahhttps://www.blogger.com/profile/12629745276991833749noreply@blogger.com