tag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post4103471154740069364..comments2023-09-29T16:29:33.582+07:00Comments on Pembelajaran Matematika: Jargon Pengakuan Subyek Belajar FilsafatDr. Marsigit, M.Ahttp://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-7743107228908922692009-06-03T11:40:11.782+07:002009-06-03T11:40:11.782+07:00Sama halnya seperti Meina, saya juga sependapat ba...Sama halnya seperti Meina, saya juga sependapat bahwa dalam belajar filsafat memang dibutuhkan waktu yang tidak sedikit. Setiap kata-katanya yang tersusun menjadi kalimat tidak selalu mudah untuk dipahami. Yang saya ingat dari apa yang telah disampaikan Bapak Marsigit dalam perkuliahan adalah bahwa "Bacalah elegi-elegi itu berkali-kali...karena membaca satu kali saja belum tentu langsung paham."Luthfiana Fatmawatihttps://www.blogger.com/profile/00028545504775376240noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-30878574847377831132009-05-31T21:54:25.389+07:002009-05-31T21:54:25.389+07:00Untuk Ervinta...jawabanku yang panjang lebar terha...Untuk Ervinta...jawabanku yang panjang lebar terhadap pertanyaanmu itu ada pada Selamat Datang Jargon, bacalah.Marsigithttps://www.blogger.com/profile/00400957216266693823noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-39406802055397062922009-05-31T21:51:17.847+07:002009-05-31T21:51:17.847+07:00Ervinta..caranya adalah dengan MENTERJEMAHKAN DAN ...Ervinta..caranya adalah dengan MENTERJEMAHKAN DAN DITERJEMAHKAN.<br />Bacalah jawabanku terhadap pertanyaanmu yang lain. Bacalah jargon-jargon beserta jawaban saya pada yang lainnya. Semoga lekas memahami. AmienMarsigithttps://www.blogger.com/profile/00400957216266693823noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-60066229133003029592009-05-31T20:19:39.801+07:002009-05-31T20:19:39.801+07:00assalamualaikum...
Kalau dapat dikatakan: Kebenar...assalamualaikum...<br /><br />Kalau dapat dikatakan: Kebenaran dan kepastian akan kata-kata kita itu adalah untuk diri kita sendiri. Padahal bagi orang lain bisa saja kata-kata itu adalah jargon. Lebih bahaya lagi jika engkau memaksakan kata-kata yang engkau anggap jelas kemudian digunakan sebagai kebijakanmu menentukan sifat atau nasib orang lain. Lalu bagaimana dan dengan pendekatan seperti apa agar kita tidak memaksakan pemikiran kita, dan kebenaran yang kita maksud dalam pikiran kita bisa diterima orang lain? Bagaimana cara penyampaian kita pada beragamnya pemikiran? Kenapa ya pak rasanya setelah diamati keburukan sekali seseorang tidak bisa terbalas/tergantikan dengan sekali kebaikan juga? Bagaimana kita menyikapi kalau usaha kita memperbaiki diri dengan sungguh-sungguh, dengan niat tulus dan diiringi doa, tetapi justru kekurangan-kekurangan kita yang selalu diungkit-ungkit oleh orang-orang disekitar kita?ERVINTA DEWIhttps://www.blogger.com/profile/16750590385006130926noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-58480456249416220472009-05-23T11:56:25.368+07:002009-05-23T11:56:25.368+07:00Betty Wijayanti...aku terharu mendengar kesaksianm...Betty Wijayanti...aku terharu mendengar kesaksianmu yang terakhir. Karena kesaksianmu yang terakhir itu juga pertanda engkau sedang menyelami dan meresapi sesuatu dengan istikomah dan bersungguh-sungguh.Marsigithttps://www.blogger.com/profile/00400957216266693823noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-70490556835986888902009-05-23T11:44:34.991+07:002009-05-23T11:44:34.991+07:00assalam...
pengakuan terhadap jargon merupakan has...assalam...<br />pengakuan terhadap jargon merupakan hasil dari suatu usaha dalam menyelami dan meresapi sesuatu dengan istikomah dan bersungguh-sungguh. tanpa adanya sikap tersebut saya rasa seseorang tidak akan menyadari adanya jargon dalam dirinya.<br />wassalam...<br /><br />betty wijayanti (06301241034)Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-4671870513493749932009-05-22T13:28:07.989+07:002009-05-22T13:28:07.989+07:00matematika dan filsafat memiliki hubungan yang cuk...matematika dan filsafat memiliki hubungan yang cukup erat, dibandingkan ilmu2 lainnya. alasannya, filsafat merupakan pangkal untuk mempelajari ilmu dan matematika adalah ibu dari segala ilmu. ada juga yang beranggapan bahwa filsafat dan matematika adalah ibu dari segala ilmu yang ada. hubungan lainnya dari matematika dan filsafat karena kedua hal ini adalah apriori dan tidak eksperimentalis, tidak seperti biologi, kimia atau yang lain dan hasil dari keduanya tidak memerlukan bukti secara fisik.Yunanti_Nicehttps://www.blogger.com/profile/15776653239196646075noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-11196226971763725522009-05-22T13:27:45.284+07:002009-05-22T13:27:45.284+07:00satu lagi kita hidup tak lepas dari filsafat…Jadi ...satu lagi kita hidup tak lepas dari filsafat…Jadi ingat apa yang dikatakan oleh Pak Marsigit bahwa..Jika seorang muslim berfilsafat pastilah dia akan menjadi muslim yang baik…seorang mahasiswa berfilsafat nantinya akan menjadi mahasiswa yang sukses, sukses dunia dan akhirat…amin. InsyaAllahYunanti_Nicehttps://www.blogger.com/profile/15776653239196646075noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-61579656566061508002009-05-22T12:55:47.065+07:002009-05-22T12:55:47.065+07:00matematika dan filsafat memiliki hubungan yang cuk...matematika dan filsafat memiliki hubungan yang cukup erat, dibandingkan ilmu2 lainnya. alasannya, filsafat merupakan pangkal untuk mempelajari ilmu dan matematika adalah ibu dari segala ilmu. ada juga yang beranggapan bahwa filsafat dan matematika adalah ibu dari segala ilmu yang ada. hubungan lainnya dari matematika dan filsafat karena kedua hal ini adalah apriori dan tidak eksperimentalis, tidak seperti biologi, kimia atau yang lain dan hasil dari keduanya tidak memerlukan bukti secara fisik.Yunanti_Nicehttps://www.blogger.com/profile/15776653239196646075noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-38884852583404516972009-05-22T12:53:49.338+07:002009-05-22T12:53:49.338+07:00satu lagi kita hidup tak lepas dari filsafat…Jadi ...satu lagi kita hidup tak lepas dari filsafat…Jadi ingat apa yang dikatakan oleh Pak Marsigit bahwa..Jika seorang muslim berfilsafat pastilah dia akan menjadi muslim yang baik…seorang mahasiswa berfilsafat nantinya akan menjadi mahasiswa yang sukses, sukses dunia dan akhirat…amin. InsyaAllahYunanti_Nicehttps://www.blogger.com/profile/15776653239196646075noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-48774809500041224362009-05-22T11:40:00.243+07:002009-05-22T11:40:00.243+07:00Masih untuk Arif Munandar...apa yang telah engkau ...Masih untuk Arif Munandar...apa yang telah engkau lakukan dengan menemukan jargon itu menurutku adalah kagiatan lazim atau umum dilakukan orang-orang pada umumnya. Maka aku ingin mengajakmu memperoleh kedudukan istimewa sebagai orang yang telah lama belajar filsafat denganku. Maka apa yang aku sampaikan kepadamu terdahulu itu tidaklah lazim. Itulah menurutku bedanya filsafat dengan yang biasa. Dan memang salah satu ciri filsafat adalah radix (tuntas). Maka bisa direnungkan.Dr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-14427777020646370942009-05-22T11:34:45.492+07:002009-05-22T11:34:45.492+07:00Hebat engkau Arif Munandar...engkau telah menemuka...Hebat engkau Arif Munandar...engkau telah menemukan jargon itu. Tetapi jika aku memikirkan jargon dalam arti sedalam dalamnya dan seluas luasnya, maka menurutku semua kata-kata dari Meina Berlianti itu adalah jargon bagi orang lain yang belum memahaminya. Itulah bahayanya seperti apa yang engkau lakukan. Padahal engkau telah melakukannya yang terbaik. Kebenaran dan kepastian akan kata-katamu itu adalah untuk dirimu sendiri. Padahal bagi orang lain bisa saja kata-kata itu adalah jargon. Lebih bahaya lagi jika engkau memaksakan kata-kata yang engkau anggap jelas kemudian digunakan sebagai kebijakanmu menentukan sifat atau nasib orang lain. Maka renungkanlah bahwa aku telah melakukan ekstensi makna jargon. Maka aku dapat mengatakan dan menemukan bahwa ternyata diriku, dirimu, dan diri subyek-subyek adalah jargon bagi para obyeknya. Maka renungkanlah. Ikutilah jargon-jargon selanjutnya agar kita saling asah. asih dan asuh. Amien.Dr. Marsigit, M.Ahttps://www.blogger.com/profile/06822765917290736454noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8617870612000619568.post-31213726433174969752009-05-22T11:17:02.650+07:002009-05-22T11:17:02.650+07:00terjadi kekacauan sudut pandang, antara matematika...terjadi kekacauan sudut pandang, antara matematika yang tidak ada hudungannya dengan filsafat,padahal sangat erat kaitannya.<br />(mungkin) entah bagaimana tanggapan yang lain ...ARIF MU'NANDA'Rhttps://www.blogger.com/profile/09889513953607280831noreply@blogger.com